Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nekat Masuk Kandang Singa, Pria di Afrika Selatan Nyaris Dimakan

Pemilik taman margasatwa di Afrika Selatan, dianiaya singa di depan pengunjung setelah nekat memasuki kandang binatang itu.

2 Mei 2018 | 22.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemilik taman safari Afrika Selatan diserang singa peliharaannya sendiri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik taman margasatwa di Afrika Selatan dianiaya singa di depan pengunjung setelah nekat memasuki kandang binatang buas itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mike Hodge, ekspatriat Inggris berusia 67 tahun, dilarikan ke rumah sakit dengan luka di leher dan rahang setelah insiden mengejutkan yang tertangkap kamera video di Afrika Selatan.

Baca: Pemburu liar dimakan singa buruannya nyaris tanpa sisa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video yang viral di media sosial itu menunjukan Hodge berjalan memasuki kandang singa di Makarele Predator Center, Afrika Selatan.

Tak lama setelahnya, singa datang dan mendekat ke arahnya. Terlihat Hodge mencoba mengusir singa yang terus berusaha mendekatinya.

Namun sang singa tak menghiraukannya dan justru lebih agresif ketika Hodge mencoba kabur. Sebelum mencapai gerbang kandang, pria tua itu yang kalah cepat harus menderita cakaran kuku dan tajamnya gigi singa.

Orang-orang di sekitar mulai berteriak histeris.

Baca: Menegangkan, Wanita Ini Melahirkan Di Tengah Kerumunan Singa

"Ambil pistol," teriak seorang pria, sementara seorang wanita, menangis, memohon, "Itu ayahku, tolong bantu!"

Dalam beberapa menit, orang tua itu diseret ke semak-semak sebelum terdengar suara tembakan yang berhasil menakuti hewan yang dijuluki Raja Hutan itu.

Seperti dilansir Daily Mail pada 1 Mei 2018, singa itu terluka setelah serangan itu. Sementera Hodge menderita luka di rahang dan lehernya dan kini telah pulih setelah dirawat di rumah sakit.

Marakele Predator Park didirikan pada tahun 2010 oleh Hodge dan istrinya Chrissy setelah beremigrasi dari Inggris. Keduanya pindah ke Afrika Selatan pada tahun 1999 dan memulai proyek konservasi singa pada tahun 2003 di sebuah peternakan yang berjarak 30 kilometer dari Thabazimbi.

Baca: 3 Singa Divonis Penjara Seumur Hidup, Ini Dakwaannya  

Beberapa tahun kemudian mereka pindah ke kota di provinsi Limpopo dan mendirikan Marakele Predator Park. Di tamannya tersebut, keduanya memiliki belasan singa berbagai jenis, termasuk singa putih, cheetah dan dua harimau Bengal.

Para tamu dapat tinggal di tenda mewah di taman safari Afrika Selatan itu, dimana setiap malam akan dapat menikmati singa mengaum, suara hyena dan lolongan serigala.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus