Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membubarkan kabinet perang Israel, menyusul mundurnya saingan utamanya, Benny Gantz. Kabinet perang yang beranggotakan enam orang sekarang akan digantikan oleh "kabinet dapur", yang dapat dimintai nasihat oleh Netanyahu mengenai perang di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepergian Gantz meningkatkan tekanan dari Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang keduanya melakukan lobi untuk bergabung dengan kabinet perang. Peran kabinet perang dalam menentukan administrasi konflik sebagian besar telah berakhir dengan mundurnya Gantz, sehingga pembubaran resminya tidak akan membuat perbedaan besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Netanyahu telah berada di bawah tekanan dari para menteri sayap kanan dalam kabinet koalisinya yang ingin bergabung dengan kabinet perang, yang dapat memicu kemerosotan lebih jauh ke arah ekstrem kanan politik Israel.
Netanyahu saat ini diprediksi akan melakukan serangkaian konsultasi perihal perang Gaza dengan sekelompok kecil menteri, diantaranya Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri urusan Strategi Ron Dermer yang tadinya berada di kabinet perang.
Mengenal Kabinet Perang Israel
Kabinet perang Israel dibentuk pada 11 Oktober setelah negara itu mengumumkan perang terhadap Gaza sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Kabinet ini dibentuk sebagai badan yang lebih kecil di dalam kabinet keamanan, yang merupakan bagian dari kabinet koalisi yang lebih luas.
Kabinet perang di antaranya beranggotakan Gadi Eisenkot teman Gantz dan Aryeh Deri Ketua Partai Shas yang bertugas sebagai pemantau. Gantz dan Eisenkot sudah sama-sama meninggalkan pemerintahan Netanyahu pada akhir pekan lalu dengan alasan Netanyahu gagal membentuk strategi dalam perang Gaza.
Kabinet ini awalnya terdiri dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pemimpin utamanya, mantan jenderal Benny Gantz, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan tiga pengamat: menteri pemerintah Aryeh Deri dan Gadi Eisenkot, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.
Kabinet perang turut mengundang sejumlah pejabat sebagai pengamat, yakni bekas jendral Gadi Eisenknot, Ketua Umum Partai Shas, dan Menteri urusan Strategis Ron Dermer. Mereka diundang untuk mengikuti pertemuan, namun tidak memiliki hak suara.
Kabinet perang dimaksudkan untuk membuat keputusan cepat tentang pelaksanaan perang, yang kemudian akan dikirim untuk disetujui oleh kabinet yang lebih luas. Ketidaksepakatan dan perseteruan dikabarkan sering terjadi di dalam badan yang lebih kecil itu.
Pada Januari 2024, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan dalam sebuah pertemuan partai bahwa Gallant dan Netanyahu "tidak lagi berbicara satu sama lain" dan rapat kabinet perang telah menjadi "arena memalukan untuk menyelesaikan masalah, pertikaian dan diskusi yang tidak mengarah ke mana-mana".
Tugas utama dari kabinet perang ialah memutuskan sikap di masa-masa darurat. ugas terbesar kabinet yang biasanya ikut melibatkan partai oposisi itu adalah menentukan strategi dan target operasi.
Salah satu contoh adalah saat kabinet perang memutuskan untuk mengebom markas Garda Revolusi Iran, IRGC, di ibukota Suriah, Damaskus merupakan bagian dari perang di Jalur Gaza. Pasalnya, Iran diyakini berperan sebagai penyedia dana dan penyuplai perlengkapan perang Hamas. Teheran juga membina kedekatan struktural dengan Hizbullah di Lebanon yang setiap saat bisa melancarkan serangan.
ANANDA RIDHO SULISTYA | IDA ROSDALINA | AL JAZEERA | REUTERS