Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad mengklaim telah berbicara dengan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tiga kali dalam beberapa hari terakhir untuk “lebih meningkatkan” aliansi antara kedua negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam beberapa hari terakhir, saya telah berbicara tiga kali dengan Presiden terpilih AS Donald Trump. Ini adalah pembicaraan yang sangat baik dan penting yang dirancang untuk lebih meningkatkan ikatan yang kuat antara Israel dan AS," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami melihat secara langsung ancaman Iran dalam semua aspeknya, dan bahaya yang ditimbulkannya. Kami juga melihat peluang besar yang dihadapi Israel, di bidang perdamaian dan perluasannya, dan di bidang lainnya,” tambahnya.
Netanyahu juga mengatakan dia telah berbicara dengan Trump tentang “peluang besar yang dihadapi Israel di bidang perdamaian dan perluasannya.”
Amerika Serikat adalah sekutu utama dan pendukung militer Israel, dan pemilu ini diadakan pada saat yang kritis bagi Timur Tengah di tengah perang di Gaza dan Lebanon.
Para analis yakin Netanyahu mengharapkan Trump kembali ke Gedung Putih, mengingat persahabatan pribadi yang telah lama terjalin antara keduanya serta sikap keras mantan presiden tersebut terhadap musuh bebuyutan Israel, Iran.
Netanyahu telah mengucapkan selamat kepada Trump setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden 5 November, dan menggambarkannya sebagai “kebangkitan terbesar dalam sejarah!” dan "kemenangan besar".
Selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih pada 2017 hingga 2021, Trump menawarkan dukungan luar biasa kepada Israel, termasuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dia juga menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.
Pilihan Editor:
ANADOLU