Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Daerah (DPRD) Meksiko City pada Jumat, 24 Juli 2020, menyetujui rancangan undang-undang untuk mengkriminalisasi klinik terapi pemulihan kaum gay. Persetujuan ini merupakan sebuah langkah yang dipuji dan dipandang sebagai sebuah kemenangan besar bagi komunitas gay dan lesbian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs reuters.com mewartakan, di Meksiko ada metode terapi untuk mengubah orientasi seksual seseorang atau identitas gender (LGBT). Metode itu mulai dari konseling psikologi sampai pengajaran agama, bahkan ada pula terapi kejut listrik. Praktik semacam ini telah secara luas dicela dalam beberapa tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Dalam rapat yang digelar secara virtual, anggota parlemen Meksiko City meloloskan rancangan undang-undang itu, yang mendapat dukungan luas lintar partai. Dengan adanya aturan ini sekarang, maka mereka yang memberikan terapi pemulihan terancam menghadapi hukuman penjara sampai lima tahun dan hukuman lebih berat akan diberlakukan kepada mereka yang melakukan praktik pada gay/lesbian yang masih di bawah umur.
Di bawah aturan yang baru, terapi pemulihan yang dimaksud adalah langkah perawatan atau tindakan psikologis dan psikiatri untuk menghambat, memodifikasi atau merusak ekspresi identitas gender seseorang atau orientasi seksual mereka.
Keputusan DPRD ini membuat Ibu Kota Meksiko City menjadi yuridiksi pertama di Meksiko yang melarang praktik terapi pemulihan bagi kalangan LGBT. Sebelumnya pada 2009, Meksiko City menjadi wilayah pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Sejumlah usaha untuk melarang terapi semacam ini juga sedang banyak diupayakan di kawasan Amerika Utara. Sedangkan beberapa negara bagian di Amerika Serikat, seperti California, Colorado, New York dan Washington sudah tidak membolehkan praktik-praktik pemulihan kalangan LGBT