Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus dalam pesan Natalnya "Urbi et Orbi" pada Rabu, 25 Desember 2024, meminta agar dilakukan pembicaraan antara Moskow dan Kyev untuk mengakhir perang Ukraina, yang sudah berkecamuk selama dua tahun. Perang Ukraina juga telah menewaskan puluhan ribu orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus menyebut perang Ukraina secara langsung dalam pidato Natalnya dan menyerukan agar negosiasi segera dilakukan. Paus Fransiskus berbicara dari balkon St. Peter's Basilica pada ribuan orang yang berkumpul di alun-alun Basilica, mengkritik pemerintah Ukraina agar negara itu mengibarkan bendera putih untuk bernegosiasi demi mengakhiri perang dengan Rusia.
“Semoga suara senjata berhenti dalam perang Ukraina,” kata Paus Fransiskus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya tak mau berkomunikasi dengan Rusia tanpa dikembalikannya wilayah-wilayah perbatasan Ukraina sebelum meletupnya perang. Namun dalam beberapa pekan terakhir, Zelenksy telah memperlihatkan itikad baik, khususnya sejak Donald Trump terpilih lagi menjadi Presiden Amerika Serikat.
Pada awal Desember 2024, Zelenksy mengatakan bahwa penyelesaian diplomatik nantinya, akan melibatkan pembekuan sementara pertempuran di garda depan dan pengerahan pasukan asing ke Ukraina. Sedangkan Rusia menuntut agar Ukraina mengabaikan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.
Paus Fransiskus, 88 tahun, merayakan Natal dalam 12 tahun masa kepausannya. Dia juga menyerukan agar konflik politik, sosial dan pertempuran militer di Lebanon, Mali, Mozambik. Haiti, Venezuela dan Nicaragua segera dihentikan. Bukan hanya itu, Sri Paus juga menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza dan sisa sandera yang masih ditahan Hamas segera dibebaskan.
Pada pekan lalu, Paus menggambarkan perang Gaza sebagai hal yang kejam. Paus menyebut krisis kemanusiaan di Gaza adalah ‘kuburan’ yang mengerikan dan meminta pintu dialog serta perdamaian dibuka selebarnya. Perang Gaza meletup setelah serangan 7 Oktober 2023, di mana Hamas menyandera lebih dari 250 sandera dan membawa mereka ke Gaza. Sementara tentara Israel telah membunuh lebih dari 40 ribu warga Gaza tak berdosa.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, 28 Penumpang Selamat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini