Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

21 Desember 2023 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah badan PBB mendesak Israel untuk meluncurkan penyelidikan pada Rabu atas tuduhan bahwa tentaranya membunuh sedikitnya 11 pria Palestina yang tidak bersenjata di depan anggota keluarga mereka di Kota Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pihak berwenang Israel harus segera melakukan penyelidikan yang independen, menyeluruh dan efektif terhadap tuduhan-tuduhan ini. Dan jika terbukti benar, mereka yang bertanggung jawab harus diadili dan mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya pelanggaran serius seperti itu,” kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) mengatakan dalam laporan, “Pembunuhan di luar hukum di Kota Gaza.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Klaim tersebut “menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan dilakukannya kejahatan perang,” kata OHCHR.

Militer pendudukan Israel (IDF) dilaporkan menggerebek Gedung Al Awda, juga dikenal sebagai “gedung Annan,” di lingkungan Al Remal. Lokasi ini menjadi tempat tiga keluarga terkait berlindung, selain keluarga Annan, menurut OHCHR.

Saat menguasai gedung dan warga sipil di sana, tentara diduga memisahkan laki-laki dari perempuan dan anak-anak, dan menembak serta membunuh sedikitnya 11 laki-laki, sebagian besar berusia akhir 20-an dan awal 30-an, di depan anggota keluarga mereka, kata OHCHR. 

IDF kemudian diduga memerintahkan perempuan dan anak-anak tersebut ke dalam sebuah ruangan dan menembak mereka atau melemparkan granat ke dalam ruangan, dilaporkan melukai beberapa orang, termasuk seorang bayi dan anak-anak.

OHCHR mengkonfirmasi pembunuhan tersebut meskipun rincian dan keadaannya “masih dalam verifikasi.” IDF belum merilis informasi tentang insiden tersebut, kata badan PBB tersebut.

Kelompok Muslim Amerika Serikat mendesak penyelidikan terhadap laporan PBB mengenai pembunuhan di luar hukum terhadap warga Palestina di Kota Gaza itu.

Pernyataan dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) muncul setelah kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa pasukan Israel membunuh 11 warga Palestina tak bersenjata di depan keluarga mereka.

“Sementara pemerintahan Biden memblokir semua upaya untuk mengakhiri genosida di Gaza, orang-orang sebenarnya dibantai setiap hari dengan cara yang mencerminkan periode paling kelam dalam sejarah manusia,” Ibrahim Hooper, direktur komunikasi CAIR, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Negara kita harus menyerukan gencatan senjata segera dan permanen untuk mengakhiri pembunuhan, pembersihan etnis, dan kelaparan terhadap seluruh rakyat – yang merupakan definisi genosida.”

ANADOLU | AL JAZEERA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus