Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa, Minggu, 18 Juni 2023, mengatakan bahwa Moskow telah menolak permintaan untuk membantu penduduk di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan yang terkena dampak jebolnya bendungan Kakhovka dan berjanji untuk melanjutkan upaya kemanusiaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jebolnya bendungan di stasiun pembangkit listrik tenaga air telah membanjiri wilayah yang luas dan menciptakan kondisi yang sulit bagi ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal atau tanpa layanan vital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko, menulis di Facebook, menyebutkan 17 korban tewas akibat kehancuran bendungan, dengan 31 masih hilang. Dia mengatakan hampir 900 rumah terendam air dan lebih dari 3.600 orang telah dievakuasi.
Pernyataan PBB, yang dikeluarkan oleh koordinator kemanusiaan untuk Ukraina, Denise Brown, mengatakan badan dunia itu "akan terus terlibat untuk mencari akses yang diperlukan."
"Kami mendesak pihak berwenang Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional. Bantuan tidak dapat ditolak bagi orang yang membutuhkannya."
Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas jebolnya bendungan tersebut.
Bagian dari wilayah Kherson Ukraina, yang direbut oleh pasukan Rusia pada hari-hari pertama invasi Februari 2022, tetap berada di bawah kendali Rusia.
Pejabat Ukraina telah berulang kali menuduh Rusia gagal mengevakuasi atau menyediakan kebutuhan dasar bagi mereka yang berada di wilayah yang dikuasai Moskow.
Kyiv melaporkan setidaknya satu insiden penembakan Rusia terhadap penduduk yang dievakuasi di mana tiga orang tewas.
Andrei Alekseyenko, ketua pemerintahan yang dipasang Rusia di wilayah Kherson yang diduduki Moskow, mengatakan di aplikasi pesan Telegram bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 29 orang.
Sebuah tim ahli hukum internasional yang membantu jaksa Ukraina dalam penyelidikan mereka mengatakan dalam temuan awal pada Jumat bahwa "sangat mungkin" kehancuran bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh Rusia. Kremlin menuduh Kyiv menyabotase bendungan pembangkit listrik tenaga air, yang menampung waduk seukuran Great Salt Lake AS, untuk memutus sumber utama air Krimea dan mengalihkan perhatian dari serangan balasan yang "gagap" terhadap pasukan Rusia.
REUTERS