Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pejabat Senior Ukraina Dituding Mengoordinasikan Sabotase Jaringan Pipa Nord Stream

Seorang komandan pasukan khusus Ukraina memainkan peran penting dalam menyabotase jaringan pipa gas Nord Stream

12 November 2023 | 21.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kebocoran gas dari Nord stream 2 terlihat di zona ekonomi Swedia di Laut Baltik dalam gambar ini diambil dari pesawat Penjaga Pantai Swedia pada 28 September 2022. Penjaga Pantai Swedia/Handout via TT News Agency/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang komandan pasukan khusus Ukraina memainkan peran penting dalam menyabotase jaringan pipa gas Nord Stream pada September tahun lalu, menurut laporan harian The Washington Post pada Sabtu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi bersama yang dilakukan surat kabar The Washington Post dan media Jerman Der Spiegel seperti dikutip Reuters pada Mingu 12 November 2023 menemukan bawa Kolonel Roman Chervinsky, 48 tahun, yang bertugas di Pasukan Operasi Khusus Ukraina, adalah “koordinator” operasi Nord Stream.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Post dan Spiegel mengutip pejabat Ukraina dan Eropa yang tidak disebutkan namanya, serta orang-orang lain yang mengetahui operasi tersebut.

Sekutu Moskow dan Kiev di Barat saling menyalahkan atas ledakan bawah laut yang menghancurkan Nord Stream 1 dan 2 – jalur gas antara Rusia dan Eropa melalui Laut Baltik – tujuh bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

“Peran perwira tersebut memberikan bukti paling langsung hingga saat ini yang menghubungkan kepemimpinan militer dan keamanan Ukraina dengan serangan misterius pada September 2022,” kata The Washington Post.

Chervinsky dilaporkan mengelola logistik dan dukungan untuk tim beranggotakan enam orang yang menyewa perahu layar dengan identitas palsu dan menggunakan peralatan selam laut dalam untuk memasang bahan peledak di pipa gas.

Menurut The Washington Post, Chervinsky menerima perintah dari pejabat senior Ukraina yang melapor kepada Jenderal Valery Zaluzhny, kepala militer Ukraina.

Chervinsky membantah mempunyai peran apa pun melalui pengacaranya, dan juru bicara pemerintah Ukraina tidak menanggapi pertanyaan tentang partisipasi Chervinsky.

“Semua spekulasi mengenai keterlibatan saya dalam serangan di Nord Stream disebarkan oleh propaganda Rusia tanpa dasar apa pun,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada Post dan Der Spiegel.

Misteri menyelimuti siapa yang berada di balik ledakan yang merusak jaringan pipa tersebut, memutus jalur utama ekspor gas Rusia ke Eropa dan memicu ketegangan tinggi atas invasi Moskow ke Ukraina.

Berbagai teori bermunculan dan menuding Ukraina, Rusia, atau Amerika Serikat. Semua pihak membantah terlibat.

Ledakan tersebut memecahkan tiga dari empat jaringan pipa yang membentuk Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, sehingga memuntahkan gas ke Laut Baltik.

Chervinsky tidak merencanakan operasi atau bertindak sendiri, dan menerima perintah dari pejabat senior Ukraina, lapor Post.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali membantah bahwa negaranya berada di balik sabotase tersebut.

“Saya tidak akan pernah melakukan hal itu,” katanya kepada surat kabar Jerman Bild pada Juni, sambil menambahkan bahwa ia “ingin melihat bukti”.

Namun operasi Nord Stream dirancang untuk membuat Zelensky tidak tahu apa-apa, lapor Post.

Chervinsky saat ini diadili di Kyiv dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaannya dalam upaya membujuk pilot Rusia untuk membelot. Dia mengatakan penuntutannya adalah pembalasan politik karena telah mengkritik Zelensky, menurut laporan tersebut.

REUTERS | FRANCE24

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus