Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal di Thailand mengguncang perhatian dunia. Jumlah korban bertambah dari sebelumnya 30 menjadi 34 orang. Di antara korban jiwa, 22 adalah anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa nahas itu terjadi di sebuah pusat penitipan anak di provinsi timur laut Thailand. Pelakunya adalah mantan perwira polisi yang diidentifikasi bernama Panya Khamrab. Dia telah dipecat dari dinas kepolisian karena kasus narkoba.
Baca juga: Penembakan Massal di Thailand, 30 Tewas Mayoritas Anak-anak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pejabat kepolisian mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa tersangka penembakan massal di Thailand membunuh istri dan anaknya dalam insiden tersebut. Dia lalu bunuh diri usai menembak puluhan bocah.
Panya Khamrab telah dipecat dari kepolisian tahun lalu. Sebuah laporan di Bangkok Post yang berbasis di Thailand menyatakan bahwa pria itu membawa senjata dan pisau. Dia memaksa masuk ke dalam pusat penitipan anak dan melepaskan tembakan.
Sekitar 30 anak berada di pusat penitipan anak ketika pria bersenjata itu datang pada waktu makan siang. Seorang pejabat distrik Jidapa Boonsom mengatakan bahwa dia pertama kali menembak empat atau lima staf, termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan. “Awalnya orang mengira itu kembang api,” tambahnya.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan lembaran yang menutupi tubuh anak-anak yang tergeletak dalam genangan darah di pusat kota Uthai Sawan di provinsi timur laut Nong Bua Lamphu. Anak-anak itu adalah korban penembakan massal di Thailand.
Baca: Korban Meninggal Penembakan di Thailand Bertambah Jadi 29 Orang
REUTERS | BANGKOK POST | INDIAN EXPRESS