Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pembelaan diri eks presiden Nair

Bekas presiden singapura, devan nair menegaskan bahwa dirinya bukan pecandu alkohol, lewat mingguan far eastern economic review. tapi pm lee kuan yew menuduh keluarga devan nair pencandu alkohol.

7 Maret 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CHANDRA Veetil Devan Nair terpaksa mengundurkan diri dari kursi kepala negara Singapura, enam bulan sebelum masa jabatannya berakhir, September 1985. "Sudah satu tahun saya kecanduan alkohol," tulis Devan Nair, dalam surat pengunduran dirinya yang ditujukan kepada PM Lee Kuan Yew. "Waktu itulah 'penipuan' terhadap Anda dimulai. Kadang timbul pikiran untuk mengakuinya, tapi pikiran itu saya buang jauh-jauh." Nair dilahirkan dalam keluarga miskin. Ia memanjat jenjang karier dari bawah, satu per satu, hingga akhirnya mencapai jabatan kepresidenan. Sayang, kariernya harus berakhir di antara botol-botol minuman. Ini masih ditambah "hukuman" dari pemerintah, yang seperti kata Nair tidak memberi pensiun yang memadai. Tapi Nair kemudian mendapat beasiswa dari Institut Studi Lanjutan, Uniersitas Indiana, AS. Di situ ia tiba-tiba dihadapkan pada kepedihan masa lampau. Nigel Holloway, wartawan Far Eastern Economic Review menulis artikel sepanjang 32 halaman, yang dipublikasikan awal tahun ini. Holloway menyebut soal pengunduran dirinya karena kecanduan alkohol. "Saya tidak menyalahkan Holloway, tak lain karena saya adalah korban kesalahan diagnosa," tulis Nair dalam suratnya kepada redaksi FEER. Di surat itulah bekas presiden Singapura itu menegaskan bahwa dirinya bukan pecandu alkohol. Sejak pemuatan artikel Holloway dan publikasi surat balasan Nair di mingguan berbahasa Inggris terbitan Hong Kong itu, mulailah "polemik" alkoholisme. Dan PM Singapura Lee Kuan Yew terpaksa angkat bicara, karena dalam salah satu surat terbuka, Nair menganggap kesimpulan bahwa ia mengidap kecanduan alkohol adalah hasil pemeriksaan "nonmedical diagnosticians". Ia tidak menyebut siapa "nonmedical dianosticians" tersebut. Tetapi bukan tidak mungkin Nair mengarahkan sindiran itu kepada Lee. Satu ketika, dalam perjalanan pulang dari New York. "Saya singgah di Amsterdam. Di sana, saya mencoba membuktikan benarkah saya seorang pencandu alkohol. Di New York, seorang ahli menyarankan agar saya jangan menyentuh minuman keras. Tapi saya nekat dan mengambil wiski dari bar di kamar hotel. Saya tidak berharap yang bukan-bukan, sekadar menjawab pertanyaan: Apakah (tuduhan) Lee Kuan Yew benar? Nyatanya, tak terjadi apa-apa," tulis Nair menceritakan percobaannya. Berkatalah Nair, "Give a dog bad name, and hang it." Ia bermaksud mengatakan bahwa reputasinya hancur gara-gara "orang lain". Tapi Dr. Kwa Soon Bee, menteri kesehatan merangkap direktur pelayanan medis, tidak pula tinggal diam. Dalam surat yang dimuat FEER, 12 Februari, dikatakan, diagnosa tersebut adalah kesimpulan tim dokter. Tim berpendapat bahwa Nair mengidap kecanduan alkohol, begitu Dr. Kwa mengutip hasil pemeriksaan. Lebih lanjut dikatakan, kesimpulan tim dokter tadi masih lagi diuji oleh ahli dari AS yang menguasai penanganan kasus-kasus kecanduan. Yang justru lebih menyakitkan adalah tuduhan Lee yang menuding keluarga Nair pencandu alkohol. Tentu saja ia tidak senang. "Tidak semua peminum menderita kecanduan alkohol," tulis Nair. Karena itulah ia menarik kesimpulan bahwa dirinya adalah "korban penghancuran". Semua itu rupanya belum cukup. PM Lee masih menambah beban Nair dengan kata-kata yang amat pedas. "Tinggalkan masa lalu Anda. Bagaimanapun juga itu tak dapat diubah. Jika berpedoman pada akal sehat, maka Anda tahu bahwa lebih baik minum racun dan pindah ke alam baka daripada kembali mereguk alkohol."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus