Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok intelektual Prancis, termasuk pemenang Nobel Sastra, Annie Ernaux, mengajak warga Prancis untuk bergabung dengan para pendukung sayap kiri, melakukan aksi protes yang rencananya dilakukan minggu depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demonstrasi ini untuk menyoroti sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dianggap tidak berbuat cukup banyak dalam membantu warga miskin di Prancis mengatasi kenaikan harga-harga. Saat yang sama, ada beberapa perusahaan mendulang rejeki nomplok. Total sudah ada 69 tanda-tangan yang terkumpul untuk mendukung aksi protes ini, seperti penulis, sutradara film dan dosen.
"Emmanuel Macron menggunakan inflasi untuk memperlebar kesenjangan kekayaan, dan meningkatkan pendapatan modal dengan mengorbankan sisanya. Ini semua masalah kemauan politik," kata Ernaux, dalam pernyataan tertulis pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Annie Ernaux, pemenang Nobel Sastra dari Prancis. Sumber: Reuters
Ernaux mencatatkan diri dalam sejarah Prancis sebagai perempuan Prancis pertama yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra.
Ernaux dalam pernyataannya menyebut Pemerintah Prancis dianggap belum berbuat cukup untuk melawan kenaikan harga energi yang melonjak. Ernaux juga kecewa karena Pemerintah menolak menaikkan pajak perusahaan yang menghasilkan keuntungan tak terduga karena kenaikan inflasi.
Inflasi di Prancis meningkat tajam pada tahun ini. Salah satu pemicu utamanya adalah dampak perang Ukraina. Namun kenaikan inflasi di Prancis masih rendah jika dibanding negara-negara zona euro lainnya dalam beberapa bulan terakhir.
Untuk meminimalisir inflasi, pemerintah Prancis menerapkan beberapa langkah, contohnya pembekuan harga gas hingga cek harga makanan serta pemberian subsidi khusus untuk mendorong stabilisasi harga.
Mereka yang menandatangani seruan aksi protes ini, mengajak warga Prancis bergabung dengan demonstrasi yang direncanakan pada Minggu, 16 Oktober 2022. Unjuk rasa ini diselenggarakan oleh gerakan politik partai sayap kiri Prancis Unbowed, yang tahun ini beraliansi dengan partai-partai sayap kiri yang lebih moderat untuk membentuk blok oposisi terbesar Prancis.
REUTERS | NESA AQILA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini