Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rakyat Iran akan memberikan suara dalam pemilihan presiden pada Jumat, 28 Juni 2024, untuk memilih pengganti Ebrahim Raisi setelah kematiannya dalam sebuah kecelakaan helikopter, sebuah kontes yang akan didominasi oleh kelompok garis keras keamanan yang memiliki pandangan anti Barat yang tidak kenal kompromi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden menjalankan negara sehari-hari, tetapi kekuasaan nyata pada isu-isu seperti program nuklir Iran dan kebijakan luar negerinya tetap berada di tangan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menurut para analis mencari seorang presiden yang sangat setia dan dapat dipercaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini adalah rincian dari proses pemungutan suara dalam pemilihan presiden Iran:
- Lima tokoh garis keras dan satu tokoh moderat yang tidak terlalu radikal dinyatakan lolos untuk mencalonkan diri sebagai presiden oleh badan pengawas konstitusional garis keras Iran, Dewan Wali, dari 80 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan tersebut.
- Dewan tersebut, yang menyaring para kandidat berdasarkan kualifikasi politik dan keislaman mereka, adalah sebuah panel beranggotakan 12 ulama yang ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi dan para ahli hukum Islam yang dicalonkan oleh kepala kehakiman dan disetujui oleh parlemen.
- Untuk memenuhi syarat sebagai kandidat, calon presiden harus berasal dari Iran dan merupakan warga negara Iran, dianggap sebagai tokoh politik atau agama yang terhormat, dan memiliki catatan kesalehan dan kesetiaan yang tak tercela kepada Republik Islam.
- Dewan Wali melarang perempuan untuk mencalonkan diri sebagai presiden, meskipun beberapa ulama terkemuka dan pengacara hak asasi manusia berpendapat bahwa konstitusi tidak mengecualikan mereka.
- Semua warga Iran yang berusia di atas 18 tahun dapat memberikan suara, yang berarti lebih dari 61 juta dari lebih dari 85 juta penduduk Iran memenuhi syarat untuk memberikan suara.
- Semua suara akan dihitung secara manual sehingga hasil akhir mungkin baru akan diumumkan setelah dua hari, meskipun sebagian hasil mungkin akan muncul lebih cepat.
- Jika tidak ada kandidat yang memenangkan setidaknya 50 persen plus satu suara dari seluruh surat suara yang diberikan, termasuk suara kosong, maka akan diadakan putaran kedua antara dua kandidat teratas pada Jumat pertama setelah hasil pemilihan diumumkan.
REUTERS