Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemimpin Kepulauan Solomon Kecam Jepang: Jika Air Fukushima Aman, Buang Saja di Jepang!

Perdana Menteri Kepulauan Solomon mengecam tindakan Jepang yang membuang air radioaktif Fukushima ke Samudera Pasifik

23 September 2023 | 09.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Manasseh Sogavare, Perdana Menteri Kepulauan Solomon. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kepulauan Solomon mengecam tindakan Jepang yang membuang air radioaktif Fukushima ke Samudera Pasifik dalam sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdana Menteri Manasseh Sogavare mengatakan Jepang telah mengabaikan kekhawatiran diabaikan penduduk Pasifik. “Kalau air limbah nuklir ini aman, sebaiknya disimpan di Jepang. Fakta bahwa air radioaktif itu dibuang ke laut menunjukkan bahwa itu tidak aman,” katanya kepada Sidang Umum PBB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mendesak Jepang untuk menghentikan pelepasan air radioaktif. “Dampak dari tindakan ini bersifat lintas batas dan antargenerasi dan bersifat serangan terhadap kepercayaan dan solidaritas global.”

“Peningkatan pemanasan dan pengasaman laut akibat pembuangan air nuklir yang diolah selama lebih dari 30 tahun menimbulkan risiko yang mengkhawatirkan bagi kesejahteraan dan masa depan masyarakat kita,

“Jika kita ingin membangun kembali kepercayaan dan menyalakan kembali solidaritas global, kita harus jujur dan terus terang dalam melindungi lautan yang merupakan sumber kehidupan masyarakat kita,” kata Sogavare.

Sogavare juga mengatakan bahwa laporan yang dikeluarkan oleh pengawas nuklir PBB mengenai “tidak meyakinkan

“Kami mencatat laporan penilaian IAEA (Badan Energi Atom Internasional) tidak meyakinkan dan data ilmiah yang dibagikan masih tidak memadai, tidak lengkap dan bias. Kepulauan Solomon berdiri bersama dengan penduduk kepulauan Pasifik yang berpikiran sama dan terkejut dengan keputusan Jepang yang membuang lebih dari satu juta ton air limbah nuklir yang telah diolah ke laut,” katanya.

Tokyo mulai melepaskan limbah nuklir dari pembangkit listrik Fukushima yang lumpuh bulan lalu, memicu reaksi keras dari Cina, yang melarang impor makanan laut dari Jepang.

Menjelang pelepasan limbah nuklir oleh Jepang, IAEA merilis laporan yang menyatakan bahwa tindakan Tokyo tidak akan berdampak pada manusia dan kehidupan laut. Namun mereka tidak merekomendasikan atau mendukung keputusan Jepang.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus