Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Pendeta Malaysia Bunuh dan Simpan Jasad Ibunya di Kulkas 3 Tahun Lebih

Seorang pendeta di Malaysia membunuh ibunya karena berselisih soal agama.

26 November 2024 | 18.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pendeta paruh waktu berusia 53 tahun yang diduga membunuh ibunya dan menyimpan tubuhnya di dalam freezer selama lebih dari tiga tahun. Ia telah didakwa di pengadilan Kuala Lumpur, Malaysia pada Selasa, 26 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Channel News Asia, pendeta bernama Deanesh Narayanan Nair dilaporkan memukul ibunya yang berusia 77 tahun, Catherine Daniel, hingga tewas. Ia kemudian membungkus jasad ibunya dengan handuk dan lembaran plastik sebelum menyimpannya di dalam lemari es antara tanggal 21 Maret dan 26 Maret 2021, menurut laporan media.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deanesh didakwa di Pengadilan Magistrat di Kuala Lumpur berdasarkan Pasal 302 KUHP. Pelaku yang terbukti bersalah menghadapi hukuman mati atau penjara 30 hingga 40 tahun, serta hukuman minimal 12 kali cambukan. 

Dia tiba di pengadilan dengan kursi roda tanpa pengacara. Ia mengatakan memahami dakwaan yang dibacakan kepadanya di hadapan Hakim Atiqah Mohamed.

Pengadilan Magistrat juga menolak jaminan dan menjadwalkan 7 Februari tahun depan agar kasus tersebut dilimpahkan kembali. Laporan otopsi, medis, dan pencocokan DNA masih menunggu keputusan.

Jasad Daniel ditemukan pada 12 November setelah putranya menelepon polisi untuk menyerahkan diri. Ia mengaku telah menghabiskan tabungannya dan menderita masalah kesehatan kronis.

Kepala polisi Kuala Lumpur Rusdi Mohd Isa sebelumnya mengatakan bahwa Deanesh mengaku membunuh ibunya pada 2021 untuk mengirimnya ke surga. Motif pembunuhan diduga karena perselisihan mengenai keyakinan agama.

Menurut sumber, Deanesh tengah berdiri di samping lemari es saat polisi tiba di rumahnya di Taman Overseas Union Garden di Kuala Lumpur. Jenazah ibunya dikirim ke University of Malaya Medical Centre untuk dilakukan otopsi. Polisi mengatakan temuan awal dari otopsi mengungkapkan bahwa ia menderita cedera dada akibat trauma tumpul.

Setelah penangkapan Deanesh, para tetangga mengatakan kepada media Harian Metro bahwa mereka tidak melihat korban sejak pembatasan pandemi Covid-19 pada 2020. Menurut para tetangga, korban memiliki rumah sendiri tetapi akan mengunjungi putranya karena dia tinggal sendiri dan belum menikah. Deanesh jarang keluar rumah dan pintunya biasanya tertutup, imbuh mereka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus