Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lviv - Jemari Viktoria Gavrylenko, seorang pengungsi Ukraina, lincah menggerakkan gunting di antara lipatan kain berwarna biru dan kuning. Sejenak mengukur, Viktoria memotong kain itu sama besarnya. Ia lalu membawa potongan kain itu ke mesin jahit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya baru seminggu menjahit bendera Ukraina,” kata Viktoria di Lviv, pada Kamis, 14 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gavrylenko, 48 tahun, adalah warga Zaporizhzhia, daerah di selatan Ukraina. Ia mengungsi ke Lviv, kawasan di sebelah barat, yang lebih aman. Menurut Viktoria, bendera Ukraina yang dijahitnya akan dikirimkan ke pos-pos militer yang ada di garda terdepan konflik. Sejak akhir Februari lalu, Rusia menyerang sejumlah kota di Ukraina.
Menjahit bukan hal baru bagi Gavrylenko. Ia pernah belajar menjahit ketika remaja. Ia hanya perlu waktu sebentar untuk mengenal mesin jahit model baru yang kini dipakainya. “Saya ingin menyumbangkan apapun yang saya miliki untuk Ukraina yang kini sedang berperang melawan Rusia,” ujarnya.
Menurut Gavrylenko, ia melihat lowongan untuk merenda jaring pelindung pos militer di aplikasi Telegram. Ia lalu mendaftar dan diterima menjadi relawan. Sudah sebulan ia bekerja merenda jaring militer dan menjahit bendera Ukraina di Perpustakaan Regional Lviv yang terletak di dekat Balai Kota Lviv.
Bahan dan kain untuk membuat bendera Ukraina disumbangkan oleh berbagai kelompok. Bersama rekannya, Gavrylenko sudah menjahit sedikitnya seratus bendera. “Saya senang mengisi waktu selama mengungsi dengan menjahit karena jika diam saja bisa stres,” tuturnya.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari dan belum ada tanda-tanda perang akan segera berakhir
RAYMUNDUS RIKANG (LVIV)
"Jurnalis Tempo Raymundus Rikang melaporkan konflik Rusia - Ukraina secara langsung dari Ukraina. Simak laporan-laporan terkini eksklusif hanya di Tempo, klik bit.ly/TempoDariUkraina"