Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penutupan Sementara Bandara Muan di Korea Selatan Diperpanjang

Penutupan sementara Bandara Muan diperpanjang sampai 14 Januari 2025 karena investigasi atas pesawat jatuh Jeju Air masih berjalan

6 Januari 2025 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan pada Senin, 6 Januari 2025, mengumumkan akan memperpanjang penutupan sementara Bandara Muan sepekan kedepan atau sampai 14 Januari 2025. Alasannya, investigasi atas pesawat jatuh Jeju Air, yang menewaskan 179 orang, masih berlangsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bandara Internasional Muan seharusnya dibuka kembali pada 29 Desember 2024 atau tak lama setelah pesawat jatuh Jeju Air. Tim investigasi telah meningkatkan level penyidikan atas musibah itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua orang penyidik kasus ini pada Senin, 6 Januari 2025 bertolak ke Amerika Serikat sambil membawa dua kotak hitam berisi data rekaman untuk dianalisis lebih lanjut dengan Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat. Data rekaman itu juga memuat rekaman percapakan pilot dan co-pilot, yang berisi informasi penyebab kecelakaan. 

Sebelumnya pada Sabtu, 4 Januari 2025, tim penyidik merampungkan transkrip dari rekaman suara yang ditemukan di antara puing-puing pesawat Jeju Air tipe Boeing 737-800. Masih belum jelas apakah percakapan pilot dan co-pilot itu akan dipublikasi ke publik atau tidak.  

Tim penyidik juga berhasil memperbaiki dua mesin pesawat sepanjang akhir pekan lalu, di mana perwakilan dari GE ikut membantu upaya pembuktian. GE adalah produsen yang membuat mesin pesawat tersebut. Kementerian Transportasi Korea Selatan memperpanjang pemeriksaan pada seluruh pesawat tipe Boeing 737-800 yang digunakan maskapai Jeju Air dan lima maskapai lainnya di Korea Selatan, termasuk catatan perawatan pesawat-pesawat itu.

Pesawat dengan nomor penerbangan 2216 dari Bangkok ke Muan hancur menjadi bola api yang membara setelah bertabrakan dengan instalasi beton di ujung landasan pacu. Pesawat gagal mendarat setelah pilot melakukan panggilan mayday.

Penyebab pasti jatuhnya Jeju Air yang menggunakan Boeing 737-800 masih belum diketahui. Penyelidik memperkirakan penyebab kecelakaan adalah tabrakan dengan burung, roda pendaratan yang rusak, dan penghalang di ujung landasan pacu. Seluruh 179 korban telah teridentifikasi dan beberapa jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan. 
  
Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus