Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perhiasan milik Raja Mughal dan Maharajas, India bernilai jutaan dollar Amerika raib dari ruang pameran di istana Palazzo Ducale, Saint Marks's Square di Venesia tengah, Italia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Otoritas Italia yang menyelidiki insiden tersebut memperkirakan hilangnya barang berharga tersebut mencapai jutaan euro.
Seperti yang dilansir Guardian pada 4 Januari 2018, polisi mengatakan , 2 pencuri profesional berhasil melarikan diri bersama anting dan bros warisan Raja Mughal dan Maharajas pada hari terakhir pameran. Selama 4 bulan pameran digelar di Venesia.
Baca: Pengemudi Taksi Ini Tolak Bunyikan Klakson Selama 18 Tahun!
Secara keseluruhan, 270 item yang dipamerkan menampilkan karya seni kerajaan Mughal dan Maharajas yang berkuasa hampir selama 5 abad.
Meskipun barang-barang yang dicuri, bukanlah koleksi menarik dari yang dipamerkan namun polisi mengatakan benda-benda itu terbuat dari emas, platinum, dan berlian. Nilainya mencapai jutaan dollar.
Penyidik mengatakan, perampok tersebut berhasil mengambil barang dari kotak display pada Rabu pagi, 3 Januari 2018. Para penjahat yang terlibat kemudian membaur di dalam kerumunan para pengunjung sebelum melarikan diri.
Sistem peringatan baru berfungsi setelah beberapa jam kemudian di istana yang terletak di Saint Mark's Square, Venesia tengah, Italia.
"Dua perampok profesional tersebut merencanakan dengan rapi dan memiliki keahlian untuk melepaskan perhiasan berharga di aula pameran dengan mematikan sistem peringatan berteknologi tinggi," kata Komisaris polisi, Vito Gagliardi.
Koleksi Al Thani terdiri dari 270 buah perhiasan dan batu mulia India yang mencakup 400 tahun dari masa Mughal sampai sekarang. Koleksi itu kini dikuasai oleh Sheikh Hamad bin Abdullah Al Thani dan sekarang termasuk dalam aset keluarga penguasa Qatar.
Seorang juru bicara untuk koleksi tersebut, John Maxse, mengatakan bahwa telah berhubungan dengan pihak berwenang Italia dan Yayasan Yayasan Civic Venice, yang mengelola Doge's Palace.
Dalam sebuah pernyataan, yayasan Civiv Venice menjelaskan, perhiasan peninggalan Raja dari India yang dicuri merupakan perhiasan yang kurang memiliki nilai historis dibandingkan item lainnya dalam koleksi. Adapun polisi Venesia mengatakan, karena barang-barang itu unik, tidak memungkinkan bagi para pencuri untuk menjualnya di pasar secara bebas.