Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pertama dalam Sejarah, Presiden AS akan Ikut Serta dalam Aksi Mogok Buruh

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin negeri Abang Sam pertama yang turut serta dalam aksi mogok buruh

23 September 2023 | 12.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin negeri Abang Sam pertama yang turut serta dalam aksi mogok kerja buruh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Selasa pekan depan, presiden berusia 80 tahun itu akan mengunjungi aksi mogok yang digelar serikat pekerja United Auto Workers (UAW) dan tiga produsen otomotif terbesar di Amerika Serikat (AS) atau Big Three.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemogokan ini adalah yang pertama dalam 88 tahun sejarah UAW berdiri.

“Pada Selasa, saya akan pergi ke Michigan untuk bergabung dengan barisan buruh dan berdiri dalam solidaritas dengan laki-laki dan perempuan UAW saat mereka berjuang untuk mendapatkan bagian yang adil dari nilai yang mereka bantu ciptakan,” Biden mengumumkan di media sosial pada Jumat.

“Sudah waktunya untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan yang membuat manufaktur mobil Amerika terus berkembang dengan pekerjaan UAW yang bergaji tinggi.”

Kemunculan Biden dalam aksi mogok buruh kemungkinan akan menjadi yang pertama bagi presiden AS yang masih menjabat dalam sejarah modern.

“Sangat jarang seorang presiden mengunjungi para pemogok,” kata sejarawan dan pakar kepresidenan Jeremi Suri kepada kantor berita Reuters.

“Ini akan menjadi perubahan besar bagi Biden untuk mengidentifikasi kepresidenan dengan para pekerja yang melakukan aksi mogok, dibandingkan memihak industri atau tetap berada di pihak yang tidak ikut campur.”

Kendati demikian, keputusan Biden untuk bergabung dalam barisan mogok buruh terjadi setelah penantang utamanya dari Partai Republik dalam pemilihan presiden 2024, Donald Trump, mengumumkan bahwa ia juga akan mengunjungi para pekerja otomotif yang melakukan pemogokan.

Kedua pria tersebut berencana melakukan perjalanan ke negara bagian yang sama, Michigan, pusat bersejarah pembuatan mobil di AS. UAW belum mengumumkan dukungannya terhadap pemilu 2024, namun sebelumnya mereka mendukung Biden dalam kampanye presidennya yang sukses pada 2020.

Trump, mantan presiden Partai Republik, belum mengatakan apakah dia akan bergabung dalam barisan mogok buruh seperti yang direncanakan Biden. Sejauh ini, hanya unjuk rasa di Detroit yang diumumkan.

Pemogokan piket pekerja UAW di luar fasilitas Stellantis di Center Line, Michigan, AS, 22 September 2023. REUTERS/Dieu-Nalio Chery

Negosiasi terkait kontrak baru berlanjut pada Kamis seiring aksi mogok kerja UAW memasuki hari ketujuh.

Serikat pekerja itu menetapkan Jumat sebagai batas waktu sebelum lebih banyak pekerja dan pabrik diarahkan untuk menggelar aksi mogok kerja jika tidak ada "kemajuan serius" yang dicapai.

Presiden UAW Shawn Fain menggelar siaran langsung via Facebook pada Jumat. Dalam acara itu, dia mengajak para anggota di pabrik-pabrik lain untuk "bangkit" dan menggelar aksi mogok kerja, demikian dilaporkan surat kabar Detroit News pada Kamis.

Saat ini, sebanyak 12.700 pekerja di Pabrik Perakitan Wayne (Wayne Assembly Plant) milik Ford Motor Co. di Negara Bagian Michigan, Perakitan Wentzville (Wentzville Assembly) milik General Motors Co. (GM) di Negara Bagian Missouri, dan pabrik Toledo Jeep milik Stellantis NV di Negara Bagian Ohio melakukan aksi mogok kerja.

Negosiasi terus berlanjut, begitu pula dengan pertikaian di antara manajemen tertinggi UAW dan tiga produsen otomotif AS itu.

Menanggapi sebuah artikel opini dari Presiden GM Mark Reuss yang diterbitkan pada Rabu dalam sebuah media lokal, Wakil Presiden UAW Mike Booth, yang juga menjabat sebagai direktur departemen GM dalam serikat pekerja itu, pada Kamis menerbitkan artikel opininya di media yang sama.

"Upah pekerja sementara mulai dari 16,67 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.397) per jam. Ketika pekerja sementara mendapatkan posisi sebagai pegawai tetap, upah awalnya adalah 18 dolar per jam. Saya tidak tahu apa yang dapat dikategorikan sebagai 'upah kemiskinan,' tetapi tunjukkan kepada saya seorang eksekutif Big Three yang mau bekerja dengan upah seperti itu," tulis Booth.

Serikat pekerja itu ingin agar para pekerja dijadikan pegawai tetap dengan gaji tertinggi setelah 90 hari. Serikat pekerja itu juga ingin mengembalikan dana pensiun untuk semua dan skema perawatan kesehatan bagi pensiunan.

Meski telah ada "beberapa kemajuan" di meja perundingan dalam hal menghilangkan sistem tingkatan yang memecah belah, semua orang tahu bahwa "tingkatan" inti di Big Three adalah tingkatan yang dibentuk pada 2007, ketika para pekerja kehilangan dana pensiun dan perawatan kesehatan pascapensiun. "GM tidak membahas hal itu," sebut Detroit News mengutip Booth dalam artikel opininya.

REUTERS | XINHUA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus