Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Ukraina saling menyalahkan soal serangan roket dan artileri di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia pada Minggu, 28 Agustus 2022. Intensitas pertempuran di wilayah tersebut meningkatkan kekhawatiran kebocoran radiasi besar-besaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan energi atom Ukraina (Energoatom) seperti dikutip dari Politico pada Senin, 29 Agustus 2022, melukiskan serangan kemarin dengan membuat peta prediksi radiasi yang dapat menyebar dari PLTN Zaporizhzhia.
Serangan yang dilaporkan terjadi selama akhir pekan itu, tidak hanya di wilayah yang berdekatan dengan PLTN Zaporizhzhia di sepanjang tepi kiri Sungai Dnieper, tetapi juga di sepanjang tepi kanan yang dikuasai Ukraina, termasuk kota Nikopol dan Marhanets, masing-masing sekitar 10 kilometer dari fasilitas nuklir tersebut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan pada Minggu, 28 Agustus 2022, tentara Ukraina telah menyerang pabrik itu dua kali dalam sehari terakhir. Ia juga menyebut ada peluru jatuh di dekat bangunan yang menyimpan bahan bakar reaktor dan limbah radioaktif.
"Satu proyektil jatuh di area unit daya keenam, dan lima lainnya di depan stasiun pompa unit keenam, yang menyediakan pendinginan untuk reaktor ini," kata Konashenkov. Ia menambahkan, tingkat radiasi masih normal.
Anggota Layanan Darurat mengikuti latihan tanggap bencana nuklir saat penembakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zaporizhzhia, Ukraina 17 Agustus 2022. Latihan nuklir tersebut meliputi tim melakukan pemindaian radiasi, mereka membaringkan pasien di atas tandu, menutupinya dengan lapisan perak mengkilap dan kemudian memasukkannya ke dalam ambulans. REUTERS/Dmytro Smolienko
Terkait perihal ini, Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) pada Minggu, 28 Agustus 2022, menyatakan tingkat radiasi norma di sekitar PLTN Zaporizhzhia masih normal. Dua dari enam reaktor pembangkit Zaporizhzhia juga masih beroperasi, meskipun belum ada penilaian lengkap yang dibuat, pertempuran baru-baru ini telah merusak pipa air, yang sekarang sedang diperbaiki.
Seorang pejabat setempat menjelaskan dalam serangan lain pada Minggu, 28 Agustus 2022, tentara Rusia menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak asal Ukraina yang hendak menargetkan salah satu tempat penyimpanan bahan bakar bekas pabrik Zaporizhzhia. Vladimir Rogov, seorang pejabat regional yang ditempatkan di Rusia, membantah tuduhan itu. Rogov mengatakan pesawat tak berawak itu, menabrak atap gedung dan tidak menyebabkan kerusakan signifikan atau melukai siapa pun.
Sedangkan Valentyn Reznichenko,Gubernur wilayah Dnipropetrovsk, menuturkan di dekat PLTN Zaporizhzhia, terjadi penembakan pada malam hari, 28 Agustus 2022 hingga mengakibatkan sebagian kota Nikopol tanpa listrik. Menurut Yevhen Yevtushenko, Kepala Administrasi distrik yang mencakup kota berpenduduk sekitar 45 ribu jiwa itu, serangan roket merusak puluhan tempat tinggal di Marhanets.
Anggota DPRD Zaporizhzhia, Anatoliy Kurtev, mengatakan Sungai Dnieper yang titiknya berada sekitar 40 kilometer di atas pusat pembangkit nuklir juga diserang oleh Rusia. Akibatnya, puluhan gedung apartemen dan rumah warga rusak serta dua orang luka-luka.
Zaporizhzhia adalah sebuah kota di Ukraina, yang juga meliputi wilayah Enerhodar dan tempat PLTN Zaporizhzhia. Area tersebut direbut oleh tentara Rusia yang menyerang pada awal Maret 2022 lalu. Lokasinya cukup dekat dengan garda depan pertempuran. Mengingat PLTN itu adalah yang terbesar di Eropa, maka potensi bencana nuklir sangat dikhawatirkan.
Peta radiasi yang dikeluarkan oleh badan nuklir Ukraina Energoatom menunjukkan, berdasarkan prakiraan angin untuk Senin, 29 Agustus 2022, awan nuklir dapat menyebar ke Ukraina selatan dan Rusia barat daya. Pelepasan peta mungkin dimaksudkan untuk memperingatkan tentara Rusia jika terjadi kebocoran radiasi, maka negara mereka sendiri akan menderita.
Dalam kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl 1986, bencana energi atom terburuk di dunia, radiasi menyebar dari Ukraina ke beberapa negara tetangga.
Pihak berwenang pekan lalu mulai mendistribusikan tablet yodium kepada warga yang tinggal di dekat PLTN Zaporizhzhia jika terjadi paparan radiasi. Sebagian besar perhatian berpusat pada sistem pendingin untuk reaktor nuklir pembangkit listrik.
Sistem pendingin tersebut membutuhkan listrik sehingga untuk sementara dimatikan pada Kamis, 25 Agustus 2022 setelah sejumlah pejabat mengatakan ada kerusakan akibat kebakaran pada saluran transmisi. Kegagalan sistem pendingin dapat menyebabkan krisis nuklir.
IAEA telah mencoba untuk membuat kesepakatan dengan pihak berwenang Ukraina dan Rusia agar bisa mengirim tim untuk memeriksa dan mengamankan PLTN Zaporizhzhia. Akan tetapi, masih belum jelas kapan kunjungan itu akan dilakukan.
Politico
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Foto 
