Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tokyo – Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyatakan diri sebagai pemenang dalam pemilu Jepang untuk pemilihan majelis tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Partai berkuasa Partai Demokratik Liberal memenangi 71 dari 124 kursi di majelis tinggi seperti dilansir NHK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, jumlah ini masih di bawah jumlah mayoritas mutlak atau dua per tiga, yang dibutuhkan untuk bisa mengamandemen konstitusi negara yang berhaluan pasifis atau damai.
Partai oposisi Partai Demokratik Konsititusional meraih 53 kursi dalam pemilu ini.
“Saya ingin mengekspresikan rasa terima kasih kepada para pemilih,” kata Shinzo Abe dalam jumpa pers pada Senin sore seperti dilansir CNN pada Senin, 22 Juli 2019.
Shinzo mengatakan pemilu ini memberikan dua opsi kepada publik yaitu memilih pemerintahan dengan stabilitas atau kekacauan.
“Kami meminta pemilih untuk memilih diantara dua opsi ini. Dan banyak orang mendengarkan seruan kami di jalan-jalan,” kata dia.
Shinzo Abe juga menjelaskan prioritas pemerintahannya ke depan yaitu reformasi keamanan sosial, pendidikan gratis, memperkuat ekonomi, dan mengangani populasi menua serta berkurangnya tenaga kerja.
Hasil pemilu yang digelar pada Ahad kemarin memberikan Shinzo jumlah kursi mayoritas di kedua majelis di parlemen. Ini setelah kemenangan partainya pada pemilihan majelis rendah pada 2017.
Shinzo gagal meraih mayoritas 2/3 kursi di parlemen, yang dibutuhkan untuk mengamandemen konstitusi. Dia sempat mengatakan tenggatnya adalah 2020.
“Dalam pemilu kali ini, amandemen nasional menjadi isu besar. Ini akhirnya akan ditentukan oleh referendum nasional,” kata Shinzo pada Senin.
Menurut Shinzo Abe, target 2/3 suara di majelis tinggi dan rendah merupakan target yang relatif tinggi. “Rakyat Jepang akan menentukan soal ini pada akhirnya,” kata Shinzo.
Menurut dia, LDP yang merupakan partai pengusungnya, telah menyusun rancangan amandemen konstitusi. Ini akan dibahas dengan oposisi untuk mendapatkan dukungan.
Menurut Waqas Adenwala, yang merupakan analis dari Economist Intelligence Unit, kemenangan LDP didukung oleh kondisi oposisi yang lemah. Partai LDP juga berhasil membangun rekam jejak ekonomi yang bagus dan stabilitas politik.
Sebetulnya, beberapa partai oposisi telah mencoba mengimbangi dominasi LDP, yang berkuasa sejak 2012, dengan menyatukan kandidat untuk parlemen agar suara tidak terpecah. Namun, dampak politik upaya ini relatif terbatas.
Aljazeera melansir, Shinzo Abe, 64 tahun, menjadi PM terlama Jepang. “Partai berkuasa mendapat suara mayoritas sehingga bisa membuat kebijakan dengan basis politik yang kuat,” kata Abe.
Partai LDP dan mitra koalisi Komeito diperkirakan memperoleh sekitar setengah dari total 124 kursi di Majelis Tinggi. Total kursi di parlemen baik majelis tinggi dan rendah adalah 245 kursi. Hasil akhir akan diketahui pada Senin malam ini waktu setempat.