Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membekukan anggaran lembaga penyiaran dan media pemerintah yang bernaung di bawah Badan Media Global AS (U.S. Agency for Global Media/USAGM). Keputusan ini berdampak pada berbagai jaringan penyiaran, termasuk Voice of America atau VOA.
Menurut laporan dari The Japan Times, keputusan pembekuan ini diumumkan secara tiba-tiba pada Sabtu, hanya sehari setelah Presiden Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Jumat yang menetapkan USAGM sebagai salah satu elemen birokrasi federal yang telah ditentukan presiden sebagai tidak perlu.
Langkah itu disebut sejalan dengan kebijakan Trump sebelumnya yang telah menghapus sejumlah institusi pemerintah, seperti badan bantuan global AS dan Departemen Pendidikan.
Akibat dari keputusan tersebut, ratusan staf yang bekerja di berbagai jaringan media di bawah naungan USAGM menerima email pemberitahuan pada akhir pekan. Dalam email tersebut, mereka diberitahu bahwa mereka dilarang masuk ke kantor dan diwajibkan untuk menyerahkan semua perlengkapan kerja, termasuk izin pers serta peralatan yang sebelumnya diberikan oleh kantor masing-masing.
Kari Lake, mantan pembawa berita yang dikenal sebagai loyalis Trump dan yang dinominasikan untuk menjabat sebagai direktur VOA, mengeluarkan pernyataan keras terkait langkah ini.
Dalam pernyataannya, ia menyebut USAGM sebagai "pembusukan raksasa dan beban bagi pembayar pajak Amerika." Menurut Lake, lembaga tersebut "tidak dapat diselamatkan" dan harus dikerdilkan ke ukuran sekecil mungkin sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Profil Voice of America (VOA)
Voice of America (VOA) merupakan lembaga penyiaran multimedia internasional yang dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat. Dikutip dari laman voice voa dan usa.gov, lembaga ini memproduksi dan menyiarkan berita, informasi, serta program budaya dalam lebih dari 40 bahasa di berbagai platform, termasuk televisi, radio, media sosial, dan internet. Dengan jangkauan luas, VOA memiliki audiens mingguan yang diperkirakan mencapai lebih dari 354 juta orang di seluruh dunia.
Dilansir dari laman resminya, sejak didirikan pada tahun 1942, VOA berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan komprehensif. Sepanjang sejarahnya, VOA telah memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi selama berbagai peristiwa besar dunia, seperti Perang Dunia II, Perang Dingin, dan perang melawan terorisme global, serta dalam mendukung perjuangan untuk kebebasan dan demokrasi di berbagai belahan dunia.
Sebagai bagian dari USAGM, VOA mendapatkan pendanaannya dari Kongres Amerika Serikat. Namun, untuk menjaga independensi jurnalistiknya, lembaga ini dilindungi oleh sistem "firewall" yang diatur dalam U.S. International Broadcasting Act tahun 1994. Aturan ini secara tegas melarang campur tangan dari pejabat pemerintah dalam penyajian berita, sehingga memastikan bahwa VOA tetap beroperasi dengan standar jurnalistik tertinggi dan bebas dari pengaruh politik.
VOA memiliki misi utama untuk menyediakan berita dan informasi yang dapat dipercaya bagi audiens globalnya. Lembaga ini memanfaatkan berbagai platform digital, televisi, dan radio untuk menjangkau pendengar dan pemirsa di seluruh dunia. Selain itu, VOA juga bekerja sama dengan lebih dari 3.500 stasiun afiliasi untuk mendistribusikan kontennya melalui satelit, kabel, FM, dan MW.
VOA beroperasi berdasarkan Piagam Voice of America (VOA Charter) yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Gerald R. Ford pada 12 Juli 1976. Piagam ini menetapkan tiga prinsip utama yang harus dipatuhi dalam setiap siaran VOA, yakni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. VOA menjadi sumber berita andal yang konsisten dan terpercaya. Berita VOA akurat, obyektif dan komprehensif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. VOA mewakili Amerika, bukan golongan tertentu saja, dan oleh karena itu akan menyajikan proyeksi menyeluruh dan berimbang dari pemikiran dan tradisi Amerika yang signifikan.
3. VOA menyajikan kebijakan Amerika Serikat secara jelas dan efektif, dan juga menyuguhkan diskusi dan opini yang bertanggung jawab mengenai kebijakan itu.
Keputusan Trump untuk membekukan anggaran USAGM dan menutup akses bagi berbagai media yang berada di bawah naungannyapun memicu berbagai komentar. Kelompok advokasi Reporters Without Borders mengutuk keputusan itu, dengan mengatakan itu "mengancam kebebasan pers di seluruh dunia dan meniadakan 80 tahun sejarah Amerika dalam mendukung aliran informasi yang bebas."
Gregory Meeks, anggota Partai Demokrat teratas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, dan Anggota parlemen dari Demokrat lainnya, Lois Frankel, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa langkah Trump akan "menyebabkan kerusakan abadi pada upaya AS untuk melawan propaganda di seluruh dunia."
Sita Planasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Trump Mulai PHK Massal Karyawan Voice of America