Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Putin Klaim Rusia Bisa Tenggelamkan Kapal Perang Inggris Tanpa Picu Perang Dunia

Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia bisa saja menenggelamkan kapal perang Inggris yang dituduh memasuki perairan teritorialnya secara ilegal.

1 Juli 2021 | 09.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia bisa saja menenggelamkan kapal perang Inggris yang dituduh memasuki perairan teritorialnya secara ilegal tanpa memulai Perang Dunia III.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putin, dalam pernyataan pada acara tanya jawab tahunan yang disiarkan televisi pada Rabu, juga menuduh Amerika Serikat sering memprovokasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketegangan antara Rusia dan Inggris meningkat pekan lalu setelah Rusia mencegat HMS Defender untuk transit di perairan dekat Krimea yang dicaplok Rusia. Inggris mengatakan kapal perusak mereka tidak dicegat dan mengklaim mereka berhak berlayar di rute Laut Hitam itu sesuai hukum internasional.

Komentar Putin menambah ancaman pada peringatan Rusia sebelumnya bahwa Rusia akan mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut Hitam jika terjadi tindakan provokatif lebih lanjut oleh angkatan laut Inggris di dekat Krimea yang dijaga ketat.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Inggris dan sebagian besar dunia mengakui semenanjung Laut Hitam sebagai bagian dari Ukraina, bukan Rusia.

Kapal perusak HMS Defender Angkatan Laut Kerajaan Inggris ditambatkan sebelum upacara menandai kedatangan kapal perang di pelabuhan Laut Hitam Batumi, Georgia, 26 Juni 2021. [Vasil Gedenidze/Kedutaan Besar Inggris di Georgia/Handout via REUTERS]

Dalam laporan insiden minggu lalu yang tidak diakui Inggris, Rusia mengatakan telah melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di jalur kapal perang Inggris yang sedang dalam perjalanan dari Ukraina ke Georgia.

Putin, berbicara selama sesi tanya jawab tahunan, mengisyaratkan kemarahannya atas apa yang disebutnya "provokasi" yang dirancang untuk mengungkapkan bagaimana pasukan Rusia di Krimea bereaksi terhadap gangguan semacam itu.

Ketika ditanya apakah dunia telah berdiri di jurang Perang Dunia Ketiga selama kebuntuan, Putin berkata: "Tentu saja tidak."

"Bahkan jika kami telah menenggelamkan kapal, sulit untuk membayangkan bahwa dunia akan berada di ambang Perang Dunia Ketiga karena mereka yang melakukannya (provokasi) tahu bahwa mereka tidak dapat muncul sebagai pemenang dari perang semacam itu," lanjut Putin.

Putin menuduh Amerika Serikat dan Inggris merencanakan provokasi itu bersama-sama, dengan mengatakan sebuah pesawat mata-mata AS telah lepas landas dari Yunani pada hari yang sama untuk melihat bagaimana Rusia akan merespons kapal perang Inggris.

"Jelas bahwa kapal perusak memasuki (perairan dekat Krimea) mengejar, pertama-tama, tujuan militer, mencoba menggunakan pesawat mata-mata untuk melihat bagaimana pasukan kita akan menghentikan provokasi semacam itu, untuk melihat apa yang diaktifkan dan di mana, bagaimana segala sesuatunya bekerja dan di mana semuanya berada," tutur Putin.

Putin mengatakan Rusia telah menyadari apa tujuan dari latihan itu dan telah menanggapi dengan cara yang hanya akan memberi pihak lain informasi yang dianggap perlu oleh Rusia.

"Mungkin, saya telah mengoceh tentang rahasia ini, saya meminta maaf kepada militer," tambah Putin, dikutip dari TASS.

Dia menekankan bahwa kapal perusak Inggris, HMS Defender, masuk ke perairan teritorial Rusia di siang hari, sementara pada pagi hari, pukul 07:30, sebuah pesawat pengintai strategis AS lepas landas dari salah satu pangkalan udara NATO di Yunani, di Kreta, TASS melaporkan.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada 23 Juni bahwa Armada Laut Hitam bersama dengan penjaga perbatasan dari Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia menghentikan pelanggaran perbatasan negara oleh kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Inggris Defender di lepas pantai Fiolent Cape Krimea.

Putin mengatakan dia melihat unsur politik dalam insiden itu, yang terjadi tak lama setelah dia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa.

"Pertemuan di Jenewa baru saja terjadi, jadi mengapa provokasi ini diperlukan, apa tujuannya? Untuk menggarisbawahi bahwa orang-orang itu (Amerika dan Inggris) tidak menghormati pilihan Krimea untuk bergabung dengan Federasi Rusia," katanya.

Pemimpin Rusia itu menuduh Inggris dan Amerika Serikat kurang berterima kasih, dengan mengatakan bahwa dia awal tahun ini memberi perintah kepada pasukan Rusia untuk mundur dari dekat perbatasan Ukraina setelah pengerahan pasukan itu menimbulkan kekhawatiran di Barat.

"Kami melakukan ini. Tetapi alih-alih bereaksi positif terhadap ini dan mengatakan 'Oke, kami memahami tanggapan Anda terhadap gerutuan kami' - alih-alih itu, apa yang mereka lakukan? Mereka menerobos perbatasan kami," kata Putin.

REUTERS | TASS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus