Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Raja Abdullah dari Yordania dan mantan putra mahkota Pangeran Hamzah tampil di depan publik bersama untuk pertama kali sejak keretakan hubungan keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka terlihat menghadiri upacara pada hari Minggu menandai 100 tahun kemerdekaan Yordania.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Media pemerintah menunjukkan raja dan anggota keluarga kerajaan lainnya meletakkan karangan bunga di tugu peringatan prajurit tak dikenal dan makam bangsawan di istana Raghdan di Amman, dikutip dari Reuters, 11 April 2021.
Pangeran Hamzah berjanji setia kepada Raja Abdullah pada Senin malam kemarin setelah mediasi oleh keluarga kerajaan, dua hari setelah militer memperingatkan Hamzah atas tindakan yang dikatakan mengganggu keamanan dan stabilitas Yordania.
Putra Mahkota Yordania Hamzah bin Hussein menyampaikan pidato kepada para ulama dan cendekiawan Muslim pada upacara pembukaan konferensi agama di Universitas Islam Al-Bayet di Amman, Yordania 21 Agustus 2004. [REUTERS / Ali Jarekji]
Pada hari Rabu, dalam pernyataan pertama sejak perselisihannya terungkap, Raja Yordania mengatakan perselisihan telah diselesaikan dan Hamzah bersama keluarganya berada dalam pengawasan di istananya.
Raja Abdullah mengatakan konflik itu adalah "yang paling menyakitkan" karena datang baik dari dalam keluarga kerajaan maupun dari luar.
Pangeran Hamzah muncul dalam video pada 3 April, mengatakan dia telah diperintahkan untuk tinggal di rumah dan menuduh penguasa Yordania korup.
Pemerintah Yordania mengatakan Pangeran Hamzah telah berhubungan dengan orang-orang yang terkait dengan pihak asing yang ingin mengganggu stabilitas Yordania.
Pangeran Hamzah sebelumnya digariskan untuk menggantikan Abdullah sebagai raja Yordania berikutnya, sampai Raja Abdullah menjadikan putranya sendiri, Pangeran Hussein, sebagai pewaris takhta pada 2004, sejalan dengan tradisi keluarga.
REUTERS