Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, London – Perusahaan mesin pesawat terbang Rolls-Royce dari Inggris bakal memangkas sekitar 9 ribu pekerja global dari total 52 ribu staf di seluruh dunia akibat dampak ekonomi wabah virus Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini dilakukan untuk menyesuaikan aktivitas perusahaan dengan pasar mesin aviasi yang mengecil setelah merebaknya wabah virus Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mayoritas pemangkasan pekerja ini akan mengenai unit bisnis penerbangan sipil dan fungsi dukungannya,” begitu dilansir Channel News Asia pada Rabu, 20 Mei 2020.
Program ini akan membuat perusahaan bisa menghemat uang sekitar 1.3 miliar pound sterling atau sekitar Rp23.4 triliun per tahun.
Biaya restrukturisasi ini bakal mencapai sekitar 800 juta pound sterling atau sekitar Rp14.4 triliun.
Rolls Royce merupakan perusahaan yang menyuplai mesin pesawat berbadan lebar seperti Boeing 787 dan Airbus A350.
Aktivitas penerbangan udara merosot tajam sejak Maret 2020 karena adanya pembatasa perjalanan akibat merebaknya wabah virus Corona.
Ini berdampak pada aktivitas perusahaan penerbangan, yang mengistirahatkan armadanya di berbagai lokasi bandara.
Dampak lainnya adalah jumlah pemesanan pesawat baru untuk 2020 ini menurun.
Ini berdampak pada penurunan pendapatan Rolls Royce, yang bermarkas di Derby Englan. Sekitar dua per tiga pekerjaan unit penerbangan sipil berada di Inggris.