Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Selidiki Kabar Rudal Balistik Korea Utara Jatuh di Perairannya

Asisten Sekretaris Jenderal PBB Khaled Khiari mengatakan rudal balistik Korea Utara jatuh ke laut di dalam ZEE Rusia, tetapi dekat perairan Jepang

15 Juli 2023 | 18.50 WIB

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Perbesar
Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia sedang menyelidiki apakah rudal balistik antarbenua Korea Utara jatuh di perairannya selama uji peluncuran pada Rabu, kata media pemerintah mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko pada Sabtu 15 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kantor berita RIA dan TASS mengutip Rudenko yang mengatakan bahwa kementerian pertahanan Rusia sedang menyelidiki. “Namun sejauh ini kami tidak memiliki informasi yang jelas bahwa rudal itu jatuh di zona ekonomi Rusia," demikian pernyataan Kemhan Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Asisten Sekretaris Jenderal PBB Khaled Khiari mengatakan pada Kamis bahwa penerbangan rudal terbaru Korea Utara berlangsung sekitar 74 menit dan menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer. Khiari mengatakan itu jatuh ke laut di dalam zona ekonomi eksklusif Rusia, tetapi dekat dengan perairan Jepang.

Rudal Hwasong-18 adalah inti dari kekuatan serangan nuklir Korea Utara dan uji coba tersebut merupakan “peringatan praktis yang kuat” bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya, kata media pemerintah negara itu, KCNA, dalam melaporkan peluncuran tersebut.

Uji coba itu dikecam oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, tetapi Rudenko dari Rusia mengatakan itu adalah reaksi terhadap tindakan Washington dan sekutunya yang “sebenarnya memprovokasi Korea Utara untuk membangun kekuatan pertahanannya.”

Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB untuk program misil dan nuklirnya sejak 2006. Namun, Dewan Keamanan PBB telah terpecah selama beberapa tahun terakhir tentang cara menghadapinya. Rusia dan Cina, yang sama-sama memiliki hak veto di dewan tersebut, mengatakan lebih banyak sanksi tidak akan membantu dan menginginkan tindakan tersebut dilonggarkan.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus