Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sekjen PBB: Pihak-Pihak dalam Perang Gaza Menginjak-injak Hukum Internasional

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza menginjak-injak hukum internasional.

17 Januari 2024 | 19.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. REUTERS/Mohamed Azakir

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza “menginjak-injak” hukum internasional, sekaligus mendesak mereka untuk segera menerapkan gencatan senjata kemanusiaan.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss pada Rabu, 17 Januari 2024, Guterres mengatakan pihak-pihak yang bertikai “mengabaikan hukum internasional, menginjak-injak Konvensi Jenewa, dan bahkan melanggar Piagam PBB.”
 
“Dunia hanya berdiam diri ketika warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, terbunuh, cacat, dibombardir, dipaksa meninggalkan rumah mereka dan tidak diberi akses terhadap bantuan kemanusiaan,” katanya.
 
Dia kemudian mengulangi seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, dan dilakukannya proses yang mengarah pada perdamaian berkelanjutan bagi Israel dan Palestina, berdasarkan solusi dua negara.
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata dan mengatakan Israel akan melanjutkan serangannya di Gaza sampai mereka memusnahkan Hamas dan memulangkan semua warga Israel yang menjadi sandera Hamas pada 7 Oktober.
 
Pengeboman dan serangan darat Israel di wilayah kantong Gaza telah menewaskan setidaknya 24.285 orang dan membuat lebih dari 61.154 orang luka-luka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza. Hamas menewaskan sekitar 1.139 orang di Israel dalam serangan 7 Oktober.
 
Israel sejak 9 Oktober juga telah menerapkan blokade ketat yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah karena pengiriman makanan, bahan bakar dan pasokan medis sangat dibatasi.
 
Militer Israel baru-baru ini memfokuskan serangannya di ujung selatan wilayah kantong tersebut, tempat berlindung bagi hampir 2 juta orang di tenda-tenda pengungsi, setelah fase awal perang berpusat di utara.
 
REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus