Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bashir Goth, perwakilan Somaliland untuk Amerika Serikat mengungkap negaranya siap menjadi tuan rumah sebuah pangkalan militer Amerika Serikat. Dalam wawancara dengan TASS yang dipublikasi pada Kamis, 19 Desember 2024, jika semua pihak setuju maka pangkalan militer itu akan berlokasi di pelabuhan Berbera dan nantinya akan ditukar dengan pengakuan Somalilan sebagai sebuah negara merdeka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TASS dalam pemberitaannya menyebutkan Somaliland berniat menjadi tuan rumah sebuah kamp militer Amerika Serikat jika kemerdekanan negara itu diakui. Somaliland menyatakan kemerdekaan dari Somalia pada 1991 setelah pemerintahan militer Somalia yang dipimpin Siad Barre digulingkan dan 10 tahun berkecamuk perang sipil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Somaliland siap menjadi tuan rumah sebuah panglalan militer Amerika Serikat di Berbera jika ini bisa melayani kepentingan kedua negara," kata Goth.
Somaliland belum diakui secara internasional sebagai sebuah negara sejak melepaskan diri dari Somalia, membangun sebuah struktur keamanannya sendiri dan mata uang sendiri. Somaliland terletak di pantak selata Teluk Aden.
Somalia masih menyatakan Somaliland bagian dari provinsi di somalia yang tak terpisahkan. Sebelumnya pada awal tahun ini, Somaliland mengunci kesepakatan dengan Ethiopia untuk menyewakan area garis pantainya sepanjang 20 kilometer ke Ethiopia, sebuah negara yang terkurung daratan.
Area itu disewakan untuk tujuan komersial dan membangun pangkalan laut sebagai imbalan atas pengakuan Ethiopia kepada Somaliland sebagai negara. Kesepakatan itu tak pelak meningkatkan ketegangan antara Somalia dengan Ethiopia, di mana Mogadishu menuduh Ethiopia melancarkan agresi drngan merusak integrotas teritorial Somalia.
Otoritas di Mogadishu memperingatkan mereka siap perang untuk mencegah Ethiopia mendukung klaim kedaulatan Somaliland. Pada Oktober 2024, Somalia menjatuhkan status persona non-grata pada diplomat Ethiopia dan memerintahkannya agar angkat kaki dari Somalia dalam tempo 72 jam karena perannyq dianggap tidak sesuai dengan tugas diplomatik.
Sebelumnya, Somalia telah mengusir Duta Besar Ethiopia dari Ibu Lota Mogadishu dan mengancam akan ribuan tentara Ethiopia yang sedang bertempur melawan teroris Al-Shabaab di Somalia jika perjanjian maritim dengan Ethiopia tidak dicabut.
Sumber : RT.com
Pilihan editor: Tidak Semua Negara Punya Menteri HAM, Negara Mana Selain Indonesia yang Bentuk Kementerian HAM?