Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Iran telah mencapai kesepakatan untuk membeli jet-jet tempur Rusia, Sukhoi Su-35 yang canggih, kata media pemerintah Iran, Sabtu, 11 Maret 2023, yang memperluas hubungan yang melihat pesawat-pesawat nirawak Iran digunakan dalam invasi Rusia atas Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jet-jet tempur Sukhoi Su-35 secara teknis dapat diterima Iran dan Iran telah menyelesaikan sebuah kontrak untuk pembelian tersebut,” televisi IRIB mengutip misi Iran untuk PBB di New York.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan itu tidak memuat konfirmasi apa pun dari Rusia tentang kesepakatan tersebut, detail tentang pembelian juga tidak diungkap.
Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu Pemimpin Tertinggi Rusia Ayatollah Ali Khamenei di Teheran, Juli lalu, menekankan hubungan yang kian dekat di hadapan tekanan Barat atas perang di Ukraina.
Iran telah mengakui mengirim pesawat-pesawat nirawak ke Rusia tetapi mengatakan pesawat-pesawat itu dikirim sebelum invasi Moskow ke Ukraina tahun lalu. Moskow membantah pasukannya menggunakan pesawat-pesawat nirawak buatan Iran di Ukraina, meskipun banyak yang ditembak jatuh dan ditemukan di sana.
Pasukan udara Iran hanya memiliki beberapa puluh pesawat tempur: jet-jet Rusia dan juga model-model AS yang menua yang diperoleh sebelum revolusi Iran 1979.
Pada 2018, Iran mengatakan mereka telah memulai produksi jet tempur Kowsar yang dirancang secara lokal untuk penggunaan dalam angkatan udara mereka. Beberapa pakar militer yakin jet tersebut adalah jiplakan F-5 pertama yang diproduksi di Amerika Serikat pada 1960.
Pengembangan Sukhoi Su-35
Dilansir Airforce Technology, Su-35BM diperkenalkan pada Aero Salon MAKS air show di Moskow pada Agustus 2007 dan melakukan penerbangan pertamanya pada Februari 2008. Su-35BM masuk produksi massal dengan nama Su-35S untuk Angkatan Udara Rusia pada tahun 2010.
Pesawat ini dikembangkan, diuji, dan diperkenalkan ke produksi massal oleh Biro Desain Sukhoi, yang berbasis di Moskow, dan diproduksi oleh KNAPPO di Komsomolsk-on-Amur. Kedua perusahaan tersebut merupakan bagian dari Sukhoi Aviation Holding Joint Stock Company.
Uji coba penerbangan Su-35 dimulai pada tanggal 18 Februari 2008. Selama uji coba kecepatan tinggi di darat pada bulan April 2009, prototipe ketiga dari program Su-35 mengalami kecelakaan di Komsomolsk-on-Amur. Kecelakaan tersebut merusak radar NIIP Irbis-E baru yang dipasang pada Su-35.
Spesifikasi Sukhoi Su-35
Sukhoi Su-35 memiliki kapasitas untuk membawa muatan maksimum 8.000 kg dan pesawat dapat dioperasikan oleh satu orang.
Pesawat tempur Sukhoi Su-35 memiliki 12 cantelan untuk membawa senjata yang setiap sayap memiliki empat cantelan yang mampu membawa rudal Vympel R-27, rudal jarak jauh Kh-58UShkE, rudal anti-radiasi Kh-31P hingga rudal jarak jauh Kh-59MK dan dapat dipersenjatai dengan berbagai bom berpemandu termasuk bom yang dipandu TV KAB-500Kr.
Radar Irbis-E array bertahap multimode X-band dipasok oleh Tikhomirov Scientific-Research Institute of Instrument Design (NIIP) yang merupakan radar berkinerja tinggi yang dirancang untuk pesawat Su-35. Radar dapat mendeteksi pesawat siluman dan low-observable, kendaraan udara tak berawak dan rudal dengan penampang radar 0,01 m pada jarak hingga 90 kilometer.
Jet tempur Sukhoi Su-35 menggunakan dua mesin turbofan Sturn / UFA AL-31F 117S dengan kontrol nozzle thrust-vectoring, masing-masing menyuplai daya dorong 86.3 knot atau 142.2 knot dengan afterburn. Pesawat Su-35 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 kilometer per jam.
REUTERS | AIRFORCE TECHNOLOGY