Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tak Mau Mengalah, Benjamin Netanyahu Ingin Kesepakatan Gencatan dengan Hamas Penuhi Semua Tuntutan Israel

Benjamin Netanyahu tak mau perang Gaza berakhir hingga militer Hamas hancur total.

8 Juli 2024 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 7 Juli 2024, mengutarakan bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata harus memenuhi tuntutan Israel. Kekakuan sikap Israel itu disampaikan setelah Hamas menerima rencana damai. Sudah sembilan bulan perang Gaza berkecamuk, perdamaian masih diupayakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Netanyahu sebelumnya menggelar sesi konsultasi pada Minggu malam untuk menentukan langkah selanjutnya terkait negosiasi tiga tahap yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Proses negosiasi ini dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Negosiasi ini ditujukan untuk mengakhiri perang Gaza dan membebaskan sekitar 120 sandera warga negara Israel yang ditahan di Gaza.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hamas berkeras bahwa hal pertama yang harus dilakukan Israel adalah berkomitmen mau melakukan gencatan senjata permanen. Sumber di Hamas mengatakan pada Reuters, kelompok itu sekarang sedikit melunak dengan mengizinkan lapis demi lapis negosiasi. 

Akan tetapi, Netanyahu tak mau mengalah dengan terus mengatakan kesepakatan itu tidak boleh menghalanginya dari upaya melanjutkan perang Gaza hingga tuntutannya terpenuhi. Tuntutan Israel itu sudah didetailkan sejak awal perang yakni menghancurkan militer Hamas dan kemampuan kelompok itu memerintah di wilayah Gaza, serta membebaskan seluruh sandera.  

“Rencana damai ini sudah disetujui Israel dan Presiden Biden, di mana seluruh sandera warga negara Israel dibebaskan tanpa melanggar tujuan-tujuan lain dalam peperangan,” kata Netanyahu. Dia menambahkan kesepakatan damai nantinya juga harus mencantumkan larangan Hamas menyelundupkan senjata lewat perbatasan Mesir dan anggota Hamas tidak boleh berlindung ke utara Gaza. 

Direktur Pusat Intelijen Amerika Serikat William Burns akan berjumpa Perdana Menteri Qatar dan kepala intelijen Israel serta Mesir pada Rabu, 10 Juli 2024, di Doha. Stasiun televisi Mesir, Al Qahera, pada Minggu, 7 Juli 2024, mewartakan Burns juga dijadwalkan akan kunjungan kerja ke Kairo pada pekan ini, bersama sejumlah delegasi dari Israel untuk rapat dengan sejumlah pejabat tinggi Mesir. 

Sumber: Reuters

Pilihan editor: PN Bandung Bebaskan Pegi Setiawan, Pengamat: Bukti Tidak Profesionalnya Kepolisian

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus