Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Donald Trump tidak akan merilis semua dokumen yang merinci pembunuhan Presiden John F. Kennedy atau JFK, menurut seorang pejabat senior. Trump memilih mengikuti rekomendasi dari badan keamanan nasionalnya bahwa beberapa dari catatan tentang kematian JFK akan direvisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti yang dilansir CNN pada 26 Oktober 2017, Arsip Nasional merilis 2.800 catatan terkait pembunuhan JFK pada hari Kamis, 26 Oktobber 2017. Dokumen yang tersisa akan tetap dirahasiakan.
Baca: Trump Buka Dokumen Rahasia Kematian JFK, Ini Reaksi CIA dan FBI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut pejabat senior itu, keputusan Trump untuk menyimpan beberapa dokumen rahasia cenderung membuat teori konspirasi tetap berkembang, sehingga memicu mereka yang telah lama menanyai kesimpulan resmi mengenai pembunuhan tersebut dan berpendapat bahwa pemerintah telah membantu menutupi kebenaran.
Pejabat senior administrasi menolak untuk membahas isi dokumen yang akan dirilis, termasuk apakah berisi bukti adanya persekongkolan seputar kematian JFK di Dallas pada tahun 1963.
Baca: Ahli: Ada 3100 Dokumen terkait Pembunuhan John F. Kennedy
Dalam perilisannya, Trump telah mengeluarkan memo kepada Kepala Badan Intelijen, CIA, Mike Pompeo yang menyatakan masyarakat Amerika mengharapkan akses sebanyak mungkin ke catatan pembunuhan JFK.
Presiden Trump juga menjelaskan, aparat penegak hukum dan agen luar negeri telah meminta agar dokumen tertentu tentang kematian JFK direvisi. Dalam memo tersebut, Trump memerintahkan CIA untuk meninjau kembali kembali alasannya untuk merahasiakan catatan tersebut, dan melaporkannya kembali dalam 180 hari.
CNN