Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Johanesburg – Perusahaan wisata safari asal Afrika Selatan menyediakan layanan kunjungan taman safari Afrika virtual kepada masyarakat yang ingin menikmati keindahan alam dari rumah di tengah merebaknya wabah virus Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini dilakukan dengan cara petugas membawa kamera yang terkoneksi ke Internet sambil berkendaraan mobil ke berbagai lokasi safari yang biasa dikunjungi turis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami belum pernah melihat peningkatan dramatis jumlah penonton dari kegiatan siaran langsung safari seperti saat ini,” kata Graham Wallington, pendiri WildEarth, seperti dilansir Reuters pada Rabu, 6 Mei 2020.
Menurut Wallington, siaran live yang dilakukan perusahaan mampu menarik minat sebanyak 3 juta penonton. Salah satu acara safari virtual yang digelar mampu menarik minat sekitar 200 ribu penonton.
Cara ini dilakukan agar wisata safari yang legendaris di Afrika tidak punah di tengah penerapan lockdown oleh pemerintah tertentu untuk menghambat laju penyebaran wabah virus Corona.
Setiap dua kali sehari, penonton bisa menyaksikan siaran langsung dari lokasi hewan liar yang berada di kawasan reservasi alam. Ada sekitar 200 lokasi safari menarik di timur dan selatan Afrika sejak bisnis ini berdiri pada 2006.
Ada kamera live yang beroperasi 24 jam di area air di Reservasi Djuma di Afrika Selatan.
Penonton bisa menyaksikan berbagai hewan yang sedang minum di sana seperti hyna, anjing liar Afrika, anak macan tutul, cheetah, gajah, kuda nil, singa, babon, dan jerapah. Penonton bisa mengakses layanan internet ini secara gratis. Perusahaan mendapatkan penghasilan dengan menjual video premium dari taman safari Afrika ini ke jaringan televisi.