Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika melempar sinyal akan menyiapkan sanksi baru untuk Cina terkait situasi di Laut Cina Selatan. Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri Amerika untuk Urusan Asia Timur, David Stliwell.
"Segalanya mungkin...ada ruang untuk hal tersebut (sanksi bagi Cina). Ini bahasa yang Pemerintah Cina bisa pahami - aksi dan demonstrasi yang nyata," ujar David Stilwell sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 14 Juli 2020.
Pernyataan Stilwell menyusul pernyataan Pemerintah Amerika yang menolak klaim Cina atas sumber daya alam lepas pantai di Laut Cina Selatan. Menurut Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Cina tidak menawarkan dasar hukum yang koheren untuk menegaskan klaimnya di Laut Cina Selatan.
Mike Pompeo juga mengkritik langkah Cina yang menggunakan militer dan intimidasi untuk memenuhi kepentingannya di Laut Cina Selatan. Alhasil, situasi di sana terus memburuk dan negara-negara Asia Tenggara kesulitan mengakses Laut Cina Selatan karena selalu dihadang. Nilai perdagangan internasional di Laut Cina Selatan disinyalir US$3 triliun per tahun.
Amerika sendiri sudah lama menentang klaim Cina atas Laut Cina Selatan. Bahkan, untuk merespon Cina yang unjuk kekuatan militer, Amerika mengirim kapal perang induknya ke Laut Cina Selatan, USS Reagan dan USS Nimitz.
Salah satu perkembangan terbaru, Amerika juga mempersenjatai salah satu pulaunya di lautan Pasifik, Pulau Wake. Pulau Wake akan menjadi basis pendukung operasional Amerika di Laut Cina Selatan yang tidak terjangkau rudal balistik Cina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengutuk pernyataan Amerika. Menurut mereka, apa yang dikatakan Amerika memperburuk situasi sengketa di Laut Cina Selatan.
"Apa yang dilakukan Amerika adalah menggoreng kontroversi terkait klaim teritorial Laut Cina Selatan. Tindakan gegabah yang mengganggu keamanan dan stabilitas," ujar Zhao Lijian.
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini