Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim atlet senam asal Jerman memilih untuk tampil menggunakan pakaian tertutup dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo, Minggu, 25 Juli 2021. Mereka mengatakan pakaian tersebut dirancang untuk mempromosikan kebebasan memilih dan mendorong perempuan untuk memakai apa yang membuat mereka merasa nyaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim senam asal Jerman itu terdiri dari Sarah Voss, Pauline Schaefer-Betz, Elisabeth Seitz dan Kim Bui. Mereka kompak mengenakkan seragam senam warna merah putih, yang ketat dan dikombinasikan dengan legging sampai ke mata kaki.
Elisabeth Seitz, atlet senam asal Jerman sedang berlaga di Olimpiade Tokyo, Minggu, 25 Juli 2021. Sumber: Reuters/asiaone.com
Mereka juga memakai seragam yang sama saat latihan pada Kamis, 22 Juli 2021. Mereka mengatakan bisa memilih seragam itu untuk dipakai lagi dalam kompetisi.
Menurut Voss, dia dan timnya telah mendiskusikan pilihan pakaian yang akan dikenakkan sebelum berkompetisi pada Minggu, 25 Juli 2021.
“Ketika Anda tumbuh menjadi perempuan dewasa, cukup sulit untuk terbiasa dengan tubuh yang baru. Kami ingin membuat semua orang merasa nyaman dan memperlihatkan bahwa mereka bisa memakai apapun yang mereka inginkan dan tampak menarik, merasa menarik apapun itu,” kata Voss, 21 tahun.
Sebelumnya dalam kejuaraan European championships April 2021, Voss dan timnya juga menggunakan pakaian senam full-body. Ketika itu mereka mengatakan ini ditujukan untuk mencegah seksualitas pada olahraga.
Keputusan tim senam Jerman untuk memakai seragam full-body mendapat pujian dari kompetitor mereka di Tokyo.
Sumber: Reuters