Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2023 ini, Timor Leste akan diresmikan sebagai anggota ASEAN. Timor Leste akan menjadi anggota ASEAN yang ke-11. Pengesahan Timor Leste sebagai anggota ASEAN akan dilakukan pada September 2023, tepatnya ketika ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tahun ini, negara anggota ASEAN akan bertambah satu, yaitu TImor Leste. Timor Leste akan officially joined pada bulan Sptember nanti di Labuan Bajo," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Timor Leste
Pada 20 Mei 2002, Timor Timur resmi melepaskan diri dari Indonesia dan berdiri sebagai negara yang merdeka dengan nama Timor Leste. Pemisahan ini terjadi setelah hasil referendum yang dilakukan pada 30 Agustus 1999 menunjukan bahwa 78,5 persen masyarakat Timor Timur memilih untuk merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia.
Sebelumnya, pada 11 Februari 1999, Presiden BJ Habibie menyatakan akan memberikan kemerdekaan bagi Timor Timur. Pada awalnya, Australia menyarankan supaya Indonesia memberikan kesempatan kepada Timor timur untuk menentukan nasibnya sendiri. Namun, saran Australia tersebut ditolak karena Indonesia tidak pernah menjajah wilayah timor Timur. Berkaitan dengan hal tersebut, Habibie memberikan otonomi luas kepada Timor Timut. Jiak Timor Timur menolak tawaran tersebut, Indonesia akan melepas wilayah Timor Timur.
Selanjutnya, pada 5 Mei 1999, PBB mengadakan pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Portugal. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan antara Indonesia dan Portugal yang berisi referendum untuk Timor Timur. Referendum tersebut dilakukan untuk menentukan apakah Timor Timur sebagai Daerah Otonomi Khusus atau menentukan nasibnya sendiri dan berpisah dari Indonesia.
Pelaksanaan referendum diorganisir dan dipantau oleh misi penjaga perdamaian yang dibentuk PBB bernama United Nations Mission in East Timor (UNAMET), yang dibentuk pada 11 Juni 1999. Sebanyak 450 ribu orang terdaftar untuk memilih termasuk 13 ribu orang di luar Timor Timur.
Pelaksanaan referendum dibagi ke dalam empat tahap. Pertama adalah pendaftaran, mulai dari 16 Juli sampai 4 Agustus 1999. Diikuti masa kampanye sampai 27 Agustus 1999, tiga hari sebelum referendum, 30 Agustus 1999. Terakhir adalah pengumuman hasil referendum pada tanggal 4 September.
Pemungutan suara dalam referendum tidak hanya dilakukan di Timor Timur, tetapi dilakukan di sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Ujungpandang. Selain itu, pemungutan suara juga diselenggarakan di beberapa ibu kota negara lain, seperti Macau, Lisabon, Mapotu, Sidney, Darwin, Perth, Melbourne, dan New York serta sejumlah kota lainnya. Hasil referendum diumumkan secara resmi pada 4 September 1999 di Dili.
Jumlah surat suara dalam referendum adalah 446.953. Jumlah suara sah 438.968 atau 98,2 persen dan jumlah suara tidak sah 7.985 atau 1,8 persen. Berdasarkan hasil perhitungan surat suara sah, rakyat yang menghendaki otonomi luas dalam lingkup Negara Republik Indonesia hanya 94.388 atau 21,5 persen. Sedangkan mayoritas rakyat memilih untuk merdeka. Rakyat yang memilih merdeka sejumlah 344.580 atau 78,5 persen.
EIBEN HEIZIER | UNITED NATIONS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.