Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan ritel Kuwait dan Arab Saudi menarik produk asal Prancis terkait penggunaan konten kartun Nabi Muhammad di sebuah sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konten itu digunakan dalam kelas mengenai kebebasan berekspresi dan berujung pembunuhan guru sejarah yang mengajar oleh seorang remaja keturunan Chechnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tagar menyerukan boikot produk asal Prancis juga muncul di jejaring sosial di Arab Saudi, yang merupakan perekonomian terbesar di kawasan Semenanjung Arab.
“Masyarakat Serikat Konsumen di Kuwait juga mengeluarkan surat edaran berisi seruan boikot pada 23 Oktober,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 25 Oktober 2020.
Masyarakat Serikat Konsumen Kuwait atau Union of Consumer Co-operative Societies beranggotakan 70 perusahaan.
Sejumlah toko yang menjual produk asal Prancis seperti produk rambut dan kecantikan telah menarik produk dari rak.
Kepala Union, Fahd Al-Kishti, mengatakan produk asal Prancis ditarik dari rak sebagai respon terhadap penghinaan berulang kali terhadap nabi. Sejumlah perusahaan ritel di Kuwait memiliki ukuran sebesar hypermart. Kuwait mengimpor sekitar 255 juta dinar atau sekitar Rp12,3 miliar dari Prancis pada 219 seperti dilansir Biro Pusat Statistik Kuwait.
Sumber