Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 duniapada Senin, 30 Desember 2024, diurutan pertama berita tentang pesawat Jeju Air yang nyaris celaka lagi karena masalah roda pendaratan. Pilot akhirnya memutuskan putar balik dan mendarat dengan selamat.
Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang Presiden Rusia Vladimir Putin yang menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia. Penyebab pasti Azerbaijan Airlines jatuh masih belum diketahui sampai berita diturunkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pesawat Lain Jeju Air Hampir Celaka Lagi Usai Tragedi yang Tewaskan 179 Orang
Sebuah pesawat lain yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Jeju Air hampir celaka pada Senin, 30 Desember 2024. Peristiwa ini terjadi hanya sehari usai tragedi jatuhnya Jeju Air yang berangkat dari Thailand ke Korea Selatan.
Dilansir dari Reuters, pesawat Jeju Air yang hampir celaka ini berangkat dari Bandara Gimpo di Seoul menuju Jeju pada Senin. Pesawat mengalami masalah roda pendaratan yang tidak diketahui setelah lepas landas. Pesawat Jeju Air ini pun kembali ke Gimpo dan berhasil mendarat dengan selamat, menurut laporan Yonhap yang dikutip dari Reuters
Sehari sebelumnya, Jeju Air yang terbang dari Bangkok, Thailand, mengalami kecelakaan paling mematikan saat akan mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan. Sebanyak 179 orang tewas akibat pesawat mendarat terbalik dan tergelincir dari ujung landasan pacu, pada Minggu, 29 Desember 2024. Pesawat meledak menjadi bola api saat menghantam dinding di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
Pesawat mengangkut 175 penumpang dan enam awak ini. Hanya dua orang yang berada di dalam pesawat yang berhasil selamat. Kedua awak pesawat sedang dirawat karena luka-luka.
Baca selengkapnya di sini
2. Saling-silang Insiden Jatuhnya Pesawat Azerbaijan: Deretan Respons Presiden Rusia, AS, dan Azerbaijan
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu, 28 Desember 2024 meminta maaf kepada pemimpin Azerbaijan atas apa yang disebut Kremlin sebagai insiden tragis di Rusia, di mana pesawat Azerbaijan Airlines jatuh setelah pertahanan udara Rusia ditembakkan terhadap pesawat tak berawak atau drone Ukraina yang masuk wilayah Rusia.
Dikutip dari Reuters, penerbangan J2-8243, dalam perjalanan dari Baku ke ibu kota Chechnya, Grozny, jatuh pada Rabu, 25 Desember 2024 di dekat Aktau di Kazakhstan setelah mengalihkan penerbangan dari Rusia selatan, tempat pesawat nirawak Ukraina dilaporkan menyerang beberapa kota. Setidaknya 38 orang tewas akibat insiden tersebut.
Empat sumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan mengatakan kepada Reuters pada Kamis, 26 Desember 2024 bahwa sistem pertahanan udara Rusia secara keliru menembak jatuh pesawat tersebut. Para penumpang juga mengatakan mereka mendengar suara ledakan keras di luar pesawat.
Kremlin menyebut Putin menelepon Presiden Ilham Aliyev dan meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia. Putin juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendoakan pemulihan yang cepat bagi yang terluka.
Baca selengkapnya di sini
3. Empat Kecelakaan Pesawat di Akhir 2024, Tragedi Jeju Air yang Paling Besar
Di penghujung tahun 2024, sejumlah insiden penerbangan terjadi di berbagai belahan negara di dunia. Mulai dari tergelincirnya pesawat hingga kecelakaan tragis yang merenggut banyak nyawa. Insiden-insiden ini menyoroti tantangan berkelanjutan dalam keselamatan penerbangan
Kecelakaan pesawat terbaru yang menghebohkan adalah tragedi Jeju Air di Korea Selatan pada Minggu, 29 Desember 2024. Kecelakaan yang terjadi di Bandara Internasional Muan itu mengakibatkan tewasnya 179 orang, termasuk penumpang beserta awak kapal yang bertugas
Namun sebelum itu, sejumlah kecelakaan pesawat telah terjadi di beberapa negara lain. Pertama, pesawat Azerbaijan Airlines rute Azerbaijan ke Rusia pada Rabu, 25 Desember 2024, jatuh dengan 62 penumpang dan lima awak dalam burung besi itu. Otoritas Kazakhstan mengatakan ada 29 penumpang ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan 38 lainnya tewas.
Baca selengkapnya di sini