Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia kemarin diawali dengan berita tentang kebocoran data pemilih di Inggris. Situs Komisi Pemilihan Umum atau KPU Inggris menjadi korban peretasan sehingga mengakibatkan bocornya data pemilih.
Pada berita top 3 dunia kedua, adalah Cina kembali melakukan serangan terhadap Taiwan. Sepuluh pesawat angkatan udara Cina telah memasuki zona pertahanan udara Taiwan, serangan kedua pekan ini.
Terakhir dari top 3 dunia adalah banjir yang melanda Cina. Sebanyak 33 orang penduduk di Beijing dilaporkan hilang akibat banjir di Cina. Berikut berita selengkapnya:
1. KPU Inggris Akui Jadi Korban Peretasan, Data Pemilih Bocor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs Komisi Pemilihan Umum Inggris jadi korban peretasan, sehingga data pemilih bocor. Komisi Pemilihan, badan independen yang mengawasi pemilihan dan mengatur keuangan politik, mengatakan insiden itu terungkap tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Komisi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas aktor di balik peretasan dan mengatakan insiden itu menunjukkan institusi demokrasi Inggris tetap menjadi target peretas. Mereka memiliki akses ke server yang menyimpan email, sistem kontrol, dan salinan daftar pemilih.
Keamanan pemilu muncul sebagai masalah utama di banyak negara sejak pejabat AS menemukan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 untuk meningkatkan kampanye Gedung Putih Donald Trump.
Sebuah komite parlemen Inggris mengatakan pada tahun 2020 bahwa Rusia ikut campur dalam referendum kemerdekaan Skotlandia tahun 2014, sambil mencatat dugaan campur tangan serupa dalam referendum Brexit.
"Kami tahu sistem mana yang dapat diakses oleh aktor yang bermusuhan, tetapi tidak dapat mengetahui secara pasti file apa yang mungkin atau mungkin tidak diakses," kata Kepala Eksekutif Komisi Pemilihan Shaun McNally dalam sebuah pernyataan.
"Serangan yang berhasil ... menyoroti bahwa organisasi yang terlibat dalam pemilu tetap menjadi target, dan harus tetap waspada terhadap risiko proses seputar pemilu kita."
Sebagian besar data dalam daftar - termasuk nama dan alamat mereka yang terdaftar untuk memilih antara 2014 dan 2022 dan nama pemilih di luar negeri - sudah ada dalam domain publik, tambah komisi itu.
Peretas pertama kali mengakses sistem Komisi Pemilihan Umum pada Agustus 2021 dan insiden itu teridentifikasi pada Oktober 2022, kata komisi itu.
Inggris November lalu membentuk gugus tugas menteri untuk mengatasi ancaman campur tangan asing dalam pemilihannya, sementara undang-undang keamanan nasional yang baru disahkan memberikan hukuman yang lebih tinggi untuk pelanggaran semacam itu.
Komisi Pemilihan telah bekerja sama dengan National Cyber Security Center (NCSC) Inggris dan pakar eksternal untuk menyelidiki insiden tersebut dan sejak saat itu telah melakukan perbaikan pada keamanan sistem TI-nya, katanya.
2. Cina Luncurkan Serangan Skala Besar ke Taiwan Dua Kali pada Pekan ini
Taiwan melaporkan sepuluh pesawat angkatan udara Cina telah memasuki zona pertahanan udaranya pada Rabu, 9 Agustus 2023. Taipei menilai ini sebagai serangan kedua pekan ini, di samping lima kapal perang Beijing yang sudah terlibat dalam patroli "kesiapan tempur".
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan, mulai sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, pihaknya mendeteksi total 25 pesawat Cina yang terlibat dalam operasi di laut, termasuk pesawat tempur J-10 dan J-16, serta pembom H-6.
Dari pesawat tersebut, kementerian mengatakan 10 di antaranya telah melintasi garis median Selat Taiwan atau memasuki bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, atau ADIZ.
Selat Taiwan sebelumnya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak. Sementara ADIZ adalah area luas yang dipantau dan dipatroli Taiwan untuk memberi pasukannya lebih banyak waktu untuk menanggapi ancaman, dan pesawat Cina belum memasuki wilayah udara Taiwan.
Taiwan menganggap pesawat-pesawat itu bertindak dalam koordinasi dengan lima kapal perang Cina yang terlibat dalam patroli "kesiapan tempur". Militer Taiwan mengirim kapal dan pesawat untuk berjaga-jaga, kata kementerian.
Taiwan telah berulang kali mengeluhkan aktivitas militer Cina di dekatnya selama tiga tahun terakhir. Beijing, yang menanggap pulau itu bagian darinya, meningkatkan tekanan untuk mencoba memaksa pulau itu menerima kedaulatannya.
Pada Minggu, Taiwan melaporkan tingkat aktivitas serupa oleh pesawat tempur dan kapal perang Cina di dekat pulau itu.
Cina menggelar latihan perang di sekitar Taiwan pada April setelah Presiden Tsai Ing-wen pulang dari kunjungan ke Amerika Serikat di mana dia bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Agustus lalu, mereka juga mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan untuk memprotes perjalanan ke Taipei oleh Ketua DPR Amerika Serikat saat itu Nancy Pelosi.
Wakil Presiden Taiwan William Lai berangkat ke Amerika Serikat pada pekan ini sela perjalanannya ke Paraguay. Secara resmi iabhanya transit, tetapi telah membuat marah Cina.
"Adalah prioritas Cina untuk menghentikan Lai mengunjungi Amerika Serikat," kata duta besar Beijing untuk AS bulan lalu.
Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis menolak klaim kedaulatan Cina. Taipei mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.
3. Hujan Deras dan Banjir di Beijing Tewaskan 33 Orang, 18 Masih Hilang
Sedikitnya 33 orang telah dipastikan tewas dan 18 orang masih hilang setelah hujan lebat tak biasa memicu banjir besar di Beijing, kata para pejabat Cina pada Rabu 9 Agustus 2023.
Para pejabat mengatakan bahwa 33 orang tewas, termasuk lima petugas penyelamat, dalam cuaca buruk baru-baru ini di Beijing. Korban tewas akibat banjir dan bangunan runtuh, hampir tiga kali lipat angka yang diberikan oleh pejabat sehari sebelumnya.
Ibu kota Cina dilanda rekor hujan lebat dalam beberapa pekan terakhir, merusak infrastruktur dan membanjiri daerah pinggiran kota dan sekitarnya.
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada mereka yang meninggal dalam menjalankan tugas dan para korban yang malang," kata Xia Linmao, wakil wali kota Beijing, dalam konferensi pers, menurut stasiun penyiaran negara CCTV.
Hujan lebat selama berhari-hari melanda daerah-daerah di pinggiran barat pegunungan kota Beijing menyebabkan 59.000 rumah hancur, merusak hampir 150.000 lainnya dan membanjiri lebih dari 15.000 hektar lahan pertanian, menurut pemerintah kota.
Puluhan jalan rusak, bersama dengan lebih dari 100 jembatan, kata Xia Linmao. “Mengingat tingkat kerusakannya, dibutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk mengembalikan fungsinya seperti semula,” kata Xia.
Puluhan orang tewas dalam banjir di seluruh Cina utara, dengan Beijing pada Jumat lalu melaporkan 147 kematian dan orang hilang bulan lalu disebabkan oleh bencana alam.
Dari jumlah tersebut, 142 disebabkan oleh banjir atau bencana geologis, kata Kementerian Manajemen Darurat Cina.
Di provinsi Hebei, yang bertetangga dengan Beijing, 15 dilaporkan tewas dan 22 hilang. Dan di timur laut Jilin, 14 orang tewas dan satu orang dilaporkan hilang pada Minggu.
Lebih jauh ke utara di Heilongjiang, media pemerintah melaporkan puluhan sungai menghadapi kenaikan permukaan air di atas "penanda peringatan" dalam beberapa hari terakhir.
"Saya masih merasa takut ketika mengingat banjir baru-baru ini," kata Zheng Xiaokang, seorang petugas polisi dari Desa Jiangxi di provinsi itu, kepada Kantor Berita Xinhua milik pemerintah.
"Menghadapi hujan deras yang terus-menerus dan air sungai yang naik, konsekuensinya akan sangat menghancurkan jika kami tidak berhasil mengevakuasi penduduk desa tepat waktu," kata Zheng.
Jutaan orang telah dilanda peristiwa cuaca ekstrem dan gelombang panas berkepanjangan di seluruh dunia dalam beberapa pekan terakhir, peristiwa yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim.
Hujan lebat telah mengguyur Cina utara sejak akhir Juli, mengganggu kehidupan jutaan orang. Curah hujan yang melanda ibu kota Cina, Beijing, dalam beberapa hari terakhir adalah yang terderas sejak pencatatan dimulai 140 tahun lalu, kata dinas cuaca kota itu pada Rabu 2 Agustus 2023.
Dalam waktu yang sama, daerah lain di Cina menderita panas terik dan kekeringan, mengancam kesehatan masyarakat dan panen musim gugur. Lebih dari 5.000 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan sekitar 15 kebakaran hutan di wilayah Mongolia Dalam yang luas di ujung utara negara itu di perbatasan dengan Rusia dan negara Mongolia.
REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA