Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Senin 24 Juli 2023 diawali oleh film biopik Oppenheimer yang membuat marah netizen India karena dianggap menistakan kitab suci Hindu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun di urutan kedua, Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Korea Utara mulai bicara mengenai kasus tentara AS Travis King yang menyeberang ke Korea Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara di urutan ketiga, Amerika Serikat akan menghentikan beberapa program bantuan asing di Kamboja menyusul kemenangan perdana menteri petahana, Hun Sen.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Oppenheimer Bikin Geger di India karena Penistaan Kitab Suci Hindu
Sebuah adegan yang menampilkan kitab suci Hindu dalam film biopik "Oppenheimer" telah menarik perhatian media sosial di India. Banyak pengguna internet mengancam akan memboikot film tersebut karena apa yang disebut oleh satu kelompok nasionalis sebagai serangan pedas terhadap agama Hindu.
Adegan tersebut menampilkan protagonis yang membacakan sebuah ayat dari Bhagavad Gita, yang dianggap sebagai kitab Hindu paling suci, tepat sebelum melakukan hubungan seksual.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Komando PBB dan Korea Utara Buka Pembicaraan Nasib Travis King
Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Korea Utara mulai bicara mengenai kasus tentara AS Travis King yang menyeberang ke Korea Utara, kata wakil komandan komando multinasional pimpinan Amerika Serikat yang mengawasi gencatan senjata Perang Korea, Senin, 24 Juli 2023.
Pembicaraan telah dimulai dan sedang dilakukan dengan militer Korea Utara melalui mekanisme yang dibentuk di bawah gencatan senjata Perang Korea, kata wakil komandan Komando PBB, Letnan Jenderal Andrew Harrison, dalam pengarahan.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Hun Sen Kembali Berkuasa, AS Hentikan Bantuan di Kamboja
Amerika Serikat akan menghentikan beberapa program bantuan asing di Kamboja. AS juga memberlakukan larangan visa pada individu yang dinilai merusak demokrasi. Larangan dilakukan setelah Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa mengumumkan kemenangan telak dalam pemilihan umum pada Minggu, 23 Juli 2023.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Washington terganggu dengan pemilu di Kamboja. Dalam pemilihan itu, Perdana Menteri Hun Sen tidak menghadapi lawan yang layak. Pemilu juga dilakukan secara tidak bebas dan tidak adil.
Baca berita selengkapnya di sini
REUTERS