Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Top 3 dunia pada 15 Februari 2024 didominasi oleh berita reaksi dunia soal pemilu di Indonesia. Di urutan pertama, berita tentang pengamat asing bernama Ross Burley yang curiga Rusia campuri pemilu Indonesia. Burley meluapkan kecurigaannya lewat tulisan di sebuah kolom dengan menyebut selama bertahun-tahun, ada satu aktor negara yang menarik lebih banyak perhatian terhadap isu ini dibandingkan aktor lainnya yiatu Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di urutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang media asal Singapura Channel News Asia menyoroti status duda calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden pertama tanpa istri dalam sejarah Indonesia. Channel News Asia pada Kamis, 19 Februari 2024, menuliskan ketika persaingan (pemilu presiden 2024) semakin memanas, para ahli dan istri kandidat memperdebatkan pentingnya ibu negara, dan siapa yang mungkin mengisi peran tersebut.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Pengamat Asing Curigai Campur Tangan Rusia di Pemilu Indonesia
Dalam tulisan kolom berujudul "The threat of Russian interference in Indonesia’s elections is real," Direktur Eksekutif Center for Information Resilience (CIR), Ross Burley mengutarakan pendapat sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia bersiap menyelenggarakan pemilu besar-besaran. Potensi dampak negatif dari disinformasi, khususnya disinformasi yang disponsori negara, sangat besar.
"Selama bertahun-tahun, ada satu aktor negara yang menarik lebih banyak perhatian terhadap isu ini dibandingkan aktor lainnya yiatu Rusia.
Memang benar bahwa isu pengaruh Rusia pada pemilu Indonesia di masa lalu telah menjadi semakin memprihatinkan, dengan adanya tuduhan mengenai bagaimana Moskow, bahkan di luar siklus pemilu, memainkan peran yang sangat besar dalam mengobarkan api ketidakpuasan, mempolarisasi masyarakat mulai dari Ukraina hingga Inggris dan India, sesuai keinginan mereka.
Baca selengkapnya di sini
2. Peran Istri Prabowo Dibahas Media Singapura, Pertama Kali RI Tanpa Ibu Negara?
Media asal Singapura, Channel News Asia menyoroti status lajang calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Ketidakhadiran ibu negara Indonesia atau first lady, dibahas oleh CNA sebelum pencoblosan pemilu 2024 digelar.
"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden pertama tanpa istri dalam sejarah negara ini. Ketika persaingan semakin memanas, para ahli dan istri kandidat memperdebatkan pentingnya ibu negara, dan siapa yang mungkin mengisi peran tersebut," seperti dikutip dari Channel News Asia pada Kamis, 19 Februari 2024.
Channel News Asia menuliskan tidak seperti calon presiden lainnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Prabowo masih lajang. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia tidak akan mempunyai ibu negara, jika Pak Prabowo menjadi presiden kedelapan negara tersebut. .
Tien Soeharto memprakarsai pendirian rumah sakit pertama di Indonesia untuk pasien kanker. Sementara Ani Yudhoyono pernah menjadi wakil ketua partai politik suaminya, Partai Demokrat
Baca selengkapnya di sini
3. Ucapkan Selamat, Amerika Serikat Siap Bekerja Sama dengan Presiden Indonesia Selanjutnya
Matthew Miller Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataan pers pada Rabu, 14 Februari 2024, mengucapkan selamat pada Indonesia yang baru saja menyelenggarakan pemilu dan menantikan bekerja sama dengan presiden terpilih serta badan legislatif Indonesia selanjutnya dalam pemilu 2024.
“Kami mengucapkan selamat kepada masyarakat Indonesia atas besarnya partisipasi mereka dalam pemilu hari ini,” kata juru bicara Matthew Miller. “Kami menantikan pengumuman resmi hasil pemilu dari Komisi Pemilihan Umum.”
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pemungutan suara yang diselenggarakan dalam satu hari pada Rabu, 14 Februari 2024, merupakan bukti ketangguhan dan kuatnya komitmen masyarakat Indonesia terhadap proses demokrasi dan lembaga pemilu.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini