Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump pada Sabtu menandatangani perintah eksekutif untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi nasional Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir TIME, Trump mengatakan bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa nasional sejak pendirian AS sehingga seharusnya sudah dinyatakan sebagai bahasa resmi sejak dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berbahasa Inggris tak hanya membuka peluang baru secara ekonomi, namun juga membantu pendatang baru menjalin hubungan dengan komunitasnya, berpartisipasi dalam tradisi nasional, dan berkontribusi bagi masyarakat," katanya.
Regulasi tersebut mencabut peraturan yang ditetapkan Presiden Bill Clinton 25 tahun lalu yang mewajibkan institusi federal dan badan lain yang menerima pendanaan federal untuk menyediakan layanan bahasa bagi penutur bahasa lain di luar bahasa Inggris.
Perintah tersebut memungkinkan lembaga pemerintah dan organisasi yang menerima dana federal untuk memilih apakah akan terus menawarkan dokumen dan layanan dalam bahasa selain bahasa Inggris.
Keputusan itu dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi komunitas imigran dan masyarakat yang membutuhkan bantuan belajar bahasa Inggris, menurut kelompok advokasi masyarakat.
Namun, Trump menegaskan bahwa penetapan bahasa resmi adalah yang paling sesuai dengan kepentingan nasional AS demi mendorong persatuan, memastikan keseragaman dalam layanan pemerintah, serta menjadi jembatan dalam aktivitas bermasyarakat.
"Menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi tak hanya memudahkan komunikasi namun juga menguatkan nilai-nilai nasional yang dijunjung bersama dan menciptakan masyarakat yang lebih kohesif dan efisien," kata dia.
Lebih dari 30 negara bagian AS telah mengesahkan undang-undang yang menunjuk bahasa Inggris sebagai bahasa resmi mereka, menurut US English, sebuah kelompok yang mengadvokasi untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di Amerika Serikat.
Selama beberapa dekade, anggota parlemen di Kongres AS telah memperkenalkan undang-undang untuk menunjuk bahasa Inggris sebagai bahasa resmi AS, tetapi upaya itu tidak berhasil
Selang berapa jam setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari lalu, Donald Trump memerintahkan situs dan media sosial Gedung Putih versi bahasa Spanyol dinonaktifkan.
Trump juga menutup situs web Gedung Putih versi Spanyol selama masa jabatan pertamanya. Situs itu dipulihkan ketika Presiden Joe Biden dilantik pada 2021.
Bahasa Spanyol merupakan bahasa terbesar kedua di AS yang mencerminkan besarnya komunitas Latin di negara tersebut.
Menurut laporan Biro Sensus AS pada 2022, sekitar 62 persen orang yang berbicara dengan bahasa lain selain bahasa Inggris di rumah dilaporkan bertutur bahasa Spanyol.
Penetapan bahasa resmi AS ini berlangsung di tengah upaya Trump memberantas migrasi ke AS yang berdampak pada deportasi ribuan imigran dari Amerika Latin.
Trump juga sempat berjanji akan melancarkan operasi deportasi massal terbesar di AS.
Ia bahkan mengejek penutur bahasa lain selain bahasa Inggris di AS semasa kampanye pilpres 2024.