Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Tuntutan kenaikan gaji

Penerbangan domestik di australia macet total. sejumlah 1.600 pilot melakukan aksi mogok kerja, menuntut kenaikan gaji 30%. pemerintah & perusahaan penerbangan memasang iklan untuk merekrut pilot.

2 September 1989 | 00.00 WIB

Tuntutan kenaikan gaji
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
KESEMPATAN bagi mereka yang mau jadi pilot terbuka di Australia. Sejak Kamis pekan lalu, penerbangan domestik Negeri Kanguru itu macet total. Sejumlah 1.600 pilot melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut kenaikan gaji 30%. Gaji pilot di Australia berkisar antara Rp 40-an juta dan Rp 130-an juta setahun. Tak peduli, kendati pemogokan mereka mengakibatkan kerugian US$ 4 juta per hari. Pemerintah dan manajemen perusahaan-perusahaan penerbangan ternyata tak mau kompromi. Pekan ini, mereka akan memasang iklan di seluruh penjuru dunia, untuk merekrut pilot. Iklan itu dipasang di korankoran Jepang, Fiji, AS, Hong Kong, Singapura, dan Papua Nugini. "Kami akan merekrut siapa pun yang layak," ujar manajer Australian Airline James Amstrong. Maksudnya, mereka pilot yang bisa menerbangkan dari pesawat turbo-prop sampai Boeing model terakhir. Tak cuma itu. Australia juga mengizinkan pesawat-pesawat asing melakukan penerbangan domestik Australia, serta mencari dalih hukum untuk menuntut para pemogok. Sebab, menurut Menteri Perhubungan Ralphs Willis. pemogokan itu sama dengan melakukan bunuh diri. Bahkan Perdana Menteri Bob Hawke melecehkan para pilot dengan menyejajarkan profesi pilot dengan sopir bis. Tapi, para pemogok itu mendapat dukungan dari Federasi Asosiasi Pilot Internasional, dengan menyatakan bahwa 70 ribu anggotanya tak akan mau melayani jalur penerbangan domestik Australia. Lebih runyam lagi, Persatuan Buruh Transportasi Australia juga menyatakan tak mau melayani pesawat-pesawat militer yang akan dipakai untuk mengisi kekosongoan penerbangan reguler. Dan Quantas, perusahaan-penerbangan internasional Australia, menolak melakukan penerbangan domestik. Di antara maskapai penerbangan yang lalu membantu Pemerintah Australia adalah Garuda (Indonesia), MAS (Malaysia), KLM (Belanda), dan Thai (Muangthai).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus