Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ukraina Mengejek Langkah Putin Mobilisasi Militer Rusia

Melalui Twitter, Pemerintah Ukraina membagikan video dengan konten polisi Rusia yang memukuli dan menangkap orang-orang yang memprotes pemanggilan tersebut.

26 September 2022 | 15.15 WIB

Petugas penegak hukum Rusia menahan seseorang demonstran yang menyerukan protes terhadap mobilisasi pasukan cadangan  di Moskow, Rusia 24 September 2022. REUTERS/REUTERS PHOTOGRAPHER
Perbesar
Petugas penegak hukum Rusia menahan seseorang demonstran yang menyerukan protes terhadap mobilisasi pasukan cadangan di Moskow, Rusia 24 September 2022. REUTERS/REUTERS PHOTOGRAPHER

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Ukraina pada Minggu, 25 September 2022, menyindir mobilisasi parsial Moskow untuk meningkatkan pasukannya di Ukraina. Melalui Twitter, Pemerintah Ukraina membagikan video dengan konten polisi Rusia yang memukuli dan menangkap orang-orang yang memprotes pemanggilan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Rusia masih memiliki sisa-sisa tentara profesional yang belum dihancurkan #UAarmy (pasukan Ukraina). Kita juga tahu, saat 'prajurit' ini muncul di garis depan pertempuran, mereka yang begitu memiliki kecintaan pada alkohol itu, akan lebih mudah bagi mereka untuk mati di tanah kita," tulis Kementerian Pertahanan Ukraina menggunakan bahasa Inggris dalam unggahan yang disertai dengan video, Minggu, 25 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya pada Rabu, 21 September 2022, Presiden Putin memerintahkan mobilisasi militer untuk menghadapi perang Ukraina. Putin memperingatkan negara-negara Barat kalau dia tidak hanya menggertak dan siap menggunakan senjata nuklir demi membela Rusia.

Mobilisasi itu telah mendorong kedua belah pihak untuk saling menghina. Di Moskow, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Jumat lalu bahwa pernyataan palsu di media sosial sebagian harus disalahkan atas reaksi terhadap pengumuman tersebut.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, tak lama setelah pengumuman mobilisasi militer menjamin hanya mereka yang memiliki keterampilan militer khusus atau pengalaman tempur yang akan dipanggil. Namun beberapa laporan baru-baru ini mendokumentasikan bagaimana orang-orang yang tidak memiliki pengalaman dinas militer diberikan dokumen wajib militer.

Tokoh-tokoh pro-Kremlin bahkan ada yang menyatakan keprihatinan atas upaya tersebut. Dua anggota DPR minta pemerintah mengatasi ekses yang telah memicu kemarahan publik.

Rusia membutuhkan 300.000 lebih warga untuk mendongkrak operasi militernya di Ukraina. Kremlin telah dua kali membantah bahwa mereka benar-benar berencana untuk merekrut lebih dari satu juta pasukan cadangan, menyusul dua laporan terpisah di media independen Rusia.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menyebut, lebih dari 2.000 orang ditahan dalam demonstrasi menentang mobilisasi militer di puluhan kota. Protes tercatat masih bergulir pada Minggu di timur Rusia dan Siberia.  

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus