Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia yang berada di belakang lebih dari selusin bom surat maupun teror paket mata binatang yang dikirim ke kantor Kedutaan Besar Ukraina di seluruh dunia. “Kampanye ini ditujukan untuk menyebarkan rasa takut,” kata Dmytro Kuleba kepada Matthew Chance dari CNN dalam sebuah wawancara eksklusif di Kyiv pada Jumat pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika ditanya siapa yang diduganya berada di balik surat-surat itu, Kuleba mengatakan, “Saya merasa tergoda untuk langsung menyebutkan Rusia, karena pertama-tama Anda harus menjawab pertanyaan, siapa yang diuntungkan?"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mungkin respons teror ini adalah jawaban Rusia atas kengerian diplomatik yang kami ciptakan untuk Rusia di arena internasional, dan begitulah cara mereka mencoba melawan saat kalah dalam pertempuran diplomatik yang sebenarnya satu demi satu.”
Dia mengatakan bahwa Rusia bertanggung jawab secara langsung atas teror bom surat maupun mata binatang. Pihak lain yang diduga berad di balik peristiwa itu adalah seseorang yang bersimpati (dengan) perjuangan Rusia dan mencoba menyebarkan ketakutan. "Kesimpulan akan dibuat oleh penyelidik, tapi saya pikir kedua versi ini paling masuk akal."
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova hanya menanggapi pernyataan Kuleba dengan satu kata, "psiko."
Ada 17 kasus kedutaan menerima bom surat, surat bom palsu, atau surat yang mengandung bagian binatang, seperti mata sapi dan babi, ujar Kuleba.
Ia memperlihatkan gambar salah satu surat yang berisi bola mata babi di dalam amplop. “Itu dimulai dengan ledakan di kedutaan Ukraina di Spanyol,” kata Kuleba. "Tapi yang terjadi setelah ledakan ini lebih aneh, dan saya bahkan akan mengatakan sakit."
Kuleba mengacu pada ledakan yang terjadi pada hari Rabu di kedutaan Ukraina di Madrid, melukai seorang karyawan Ukraina yang sedang menangani surat yang ditujukan kepada duta besar di Spanyol. Para pejabat Spanyol mengatakan Kamis sebuah bom surat juga dikirim ke perdana menteri negara itu pekan lalu dan satu lagi ke kedutaan AS.
Kedutaan Kyiv di Hongaria, Belanda, Polandia, Kroasia, Italia, Austria, dan konsulat jenderal di Naples dan Krakow, juga telah menerima paket mencurigakan, menurut Oleh Nikolenko, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina. "Paket-paket itu direndam dalam cairan dengan warna yang khas dan memiliki bau yang sesuai," katanya. "Kami sedang memeriksa arti dari pesan ini."
Selain paket mencurigakan, Nikolenko mengatakan pintu masuk ke kediaman Duta Besar di Vatikan dirusak. Kedutaan Besar Ukraina di Kazakhstan menerima laporan ancaman bom, yang kemudian tidak dikonfirmasi.
Nikolenko juga menyatakan bahwa Kedutaan Besar Ukraina di Amerika Serikat menerima surat dengan fotokopi artikel kritis tentang Ukraina. Sebagian besar amplop dikirim dari Eropa.
Polisi Ceko men-tweet bahwa konsulat di Brno dan sekitarnya, termasuk taman kanak-kanak, dievakuasi Jumat. Setelah menyelidiki paket tersebut, polisi mengatakan paket itu tidak berisi bahan peledak. Polisi juga menambahkan bahwa mereka tidak memiliki informasi yang mengindikasikan orang-orang di konsulat atau sekitarnya berada dalam bahaya.
CNN