Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Eropa akan mengunci kesepakatan dengan para pemasok masker, goggles atau kaca mata pengaman dan alat perlindungan diri lainnya. Kata sepakat ini penting demi terpenuhinya kebutuhan alat perlindungan diri bagi para staf medis yang berada di garda depan dalam memerangi virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengumuman pada Selasa, 24 Maret 2020 itu, disampaikan sebulan setelah dewan eksekutif di Komisi Eropa meluncurkan sebuah proses pengadaan peralatan perlindungan diri atas nama 25 dari 27 negara anggota Uni Eropa. Permintaan akan alat perlindungan diri berpotensi naik tajam menyusul penyebaran virus corona atau COVID-19 di Benua Biru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekspresi petugas medis saat merawat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19 si rumah sakit Oglio Po hospital di Cremona, Italia, 19 Maret 2020. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Menurut Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, Uni Eropa telah mengunci penawaran masuk akal suplai peralatan perlindungan diri dalam jumlah yang sewajarnya. Uni Eropa tidak mempublikasi nama manufaktur pemasok peralatan perlindungan diri itu, begitu juga harga dan jumlahnya.
Dalam sejumlah kasus, jumlah peralatan perlindungan diri diminta dalam jumlah banyak.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada awal Maret 2020 lalu mengatakan dunia menghadapi kekurangan peralatan perlindungan diri dan menyerukan agar dilakukan produksi besar-besaran. Untuk Italia saja, Negara Pizza itu membutuhkan 90 juta masker per bulan.
Kurangnya alat perlindungan diri telah membuat tenaga medis berisiko tinggi tertular, dimana hal ini membahayakan karena pasien bisa menularkan ke dokter atau perawat. Di Italia, sudah lebih dari 5 ribu staf medis terinfeksi sejak wabah virus corona merebak di negara itu atau hampir 9 persen dari total kasus yang terjadi di Italia.