Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa pecah di Chicago, Amerika Serikat, setelah pria kulit hitam tewas ditembak oleh polisi di Kota Illinois. Pada aksi tersebut demonstran minta pertanggungjawaban polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seluruh sistem brengsek," teriak puluhan pengunjuk rasa pada Sabtu, 14 Juli 2017, hanya beberapa jam setelah polisi menembak mati Harith Augustus, 37 tahun, di South Shore kawasan di Chicago. "Augustus dikenal sebagai tukang cukur rambut di tempat tinggalnya," tulis Al Jazeera, Senin 16 Juli 2016.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi mengamankan lokasi penembakan di gedung surat kabar The Capital Gazette di Annapolis, Amerika Serikat, Jumat 29 Juni 2018.[AP Photo / Susan Walsh]
Kepala Kepolisian Kota, Fred Waller, dalam keterangannya kepada wartawan usai insiden penembakan mengatakan, peristiwa itu bermula ketika polisi sedang berjalan kaki di trotoar. Dia bertanya kepada Augustus mengenai benda menonjol di pinggangnya yang diduga senjata. Tetapi Augustus justru agresif dan kabur.
"Petugas mengira dia mengambil senjata yang dimiliki. Petugas menembaknya secara tragis," kata Waller kepada wartawan seraya menambahkan, polisi menemukan sepucuk senjata semi otomatis. "Agustus meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit."Instruktur Joe Loitz melihat seorang bocah Corey George (10) yang tengah belajar menembak di Sunrise, Florida, Amerika Serikat, 26 Februari 2018. REUTERS/Joe Skipper
Tak lama usai penembakan polisi terhadap warga kulit hitam, kerumunan massa dan aktivis mendatangi tempat kejadian perkara. Disusul beredarnya video di media sosial yang menunjukkan perkelahian antara polisi dengan pengunjuk rasa.
Menurut data yang dimiliki Washington Post, sedikitnya 548 orang tewas akibat tembakan senjata api polisi di Amerika Serikat tahun ini. Koran ini juga mendapatkan data bahwa lebih dari 980 orang terbunuh oleh polisi pada 2017. Sedangkan Guardian mengatakan, lebih dari 1.090 polisi membunuh orang pada tahun sebelumnya.