Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Viral karena Berduka untuk Cucu Tercinta, Kakek Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

'Jiwa dari jiwaku,' Khaled Nabhan menyebut cucunya yang tewas dalam serangan Israel di Gaza tahun lalu

16 Desember 2024 | 21.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang kakek Palestina, yang berduka atas kematian cucunya yang berusia 3 tahun dalam serangan udara Israel tahun lalu, kehilangan nyawanya dalam serangan lain di Gaza tengah pada Senin 16 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kisah Khaled Nabhan menjadi perhatian internasional pada November lalu ketika cucunya yang berusia 3 tahun, Reem, dan saudara laki-lakinya yang berusia 5 tahun, Tariq, tewas dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut seorang reporter Anadolu, Nabhan terbunuh pada Senin dalam serangan Israel di kamp Nuseirat.

Pengalamannya menjadi simbol atas kehilangan yang dialami warga Palestina di Gaza dan ketangguhan yang terus mereka tunjukkan.

"Jiwa dari Jiwaku"

Gambaran Nabhan menjadi berita utama media internasional saat memeluk tubuh cucunya yang tak bernyawa. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada sang cucu sambil mencium matanya dan membelai rambut dan wajahnya, menyebutnya sebagai "jiwa dari jiwaku".

Kisahnya yang menyayat hati menjadi viral di seluruh dunia dan mendominasi media dunia sebagai salah satu dari banyak nyawa tak berdosa yang hilang dalam genosida Israel di wilayah kantong Palestina.

"Reem, dia sayangku. Hatiku hancur. Aku tidur dan bangun dan mataku berlinang air mata. Kami tinggal di rumah yang sama dengan Reem. Aku biasa bermain-main dengannya setiap hari. Aku tidak akan begitu saja panggil dia 'sayang'. Aku akan memanggilnya 'hatiku, kedua mataku'. Saya sangat merindukannya,” kata Nabhan kepada Anadolu saat itu.

“Saya tidak menyangka anak-anak kami akan dibom. Ya, hati saya sakit. Mereka memfilmkan saya dan semua orang melihatnya. Saya bahkan tidak sadar kalau saya sedang difilmkan. Tapi masih banyak orang lain di sini yang tidak terekam dalam video dan yang hatinya membara,” katanya.

Ikon Kemanusiaan

Setelah cucu-cucunya meninggal, Nabhan beralih ke kegiatan amal dan bantuan untuk membantu warga Gaza yang tidak berdaya yang berjuang untuk hidup di bawah serangan Israel.

Ia ikut mendistribusikan makanan di Gaza untuk warga Palestina yang berada di ambang kelaparan di wilayah yang diblokade tersebut.

Pada Juni, Nabhan, yang dikenal sebagai Abu Diaa, muncul dalam sebuah video saat memberi makan kucing liar di daerah kantong tersebut.

Israel melanjutkan perang genosida di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.000 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Ribuan lainnya hilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan.
Sebagian besar wilayah ini hanya berupa tanah kosong yang dipenuhi bangunan dan infrastruktur yang hancur.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus