Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Wanita Indonesia Dihukum 2 Tahun, Praktik Perawatan Gigi Ilegal di Malaysia

Pengadilan di Malaysia menghukum seorang wanita Indonesia dua tahun penjara dan denda Rp84 juta karena melakukan praktik perawatan gigi ilegal

20 Juni 2022 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi merawat gigi (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Malaysia menghukum seorang wanita Indonesia dua tahun penjara dan denda RM25.000 (sekitar Rp84 juta) karena melakukan praktik perawatan gigi ilegal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Kesehatan Gigi Kementerian Kesehatan Malaysia Dr Noormi Othman, mengatakan terdakwa menjalani dakwaan di pengadilan pada 7 Juni namun mengaku tidak bersalah melakukan praktik perawatan gigi ilegal, sehingga diminta untuk diadili.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sidang 16 Juni, terdakwa mengaku bersalah setelah dakwaan dibacakan kepadanya. “Terdakwa juga mengakui fakta kasus yang dibacakan dan foto-foto barang bukti yang diserahkan kepadanya," kata Noormi Othman seperti dikutip Free Malaysia Today, 18 Juni 2022.

Dalam berita itu, tidak disebutkan identitas warga Indonesia yang melakukan praktik perawatan gigi ilegal tersebut.

"Terdakwa juga terbukti tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah, melakukan pelanggaran berdasarkan Pasal 62 (1) Undang-Undang Gigi 2018 di tempat kecantikan di sekitar Bandar Puteri Puchong," katanya dalam sebuah pernyataan.

Noormi mengatakan, saat penggerebekan dilakukan, tersangka kedapatan sedang melakukan perawatan pemasangan veneer pada seorang pelanggan wanita.

“Pengadilan menjatuhkan hukuman setelah mempertimbangkan pengajuan Jaksa Penuntut Umum, Muhamad Shafiq Mohd Sazalli yang mengajukan hukuman yang tepat sebagai pelajaran bagi terdakwa untuk tidak mengulangi pelanggaran yang sama di masa depan."

“Hal ini karena tindakan tersebut berdampak buruk karena praktik kedokteran gigi yang tidak mengikuti prosedur dapat membahayakan masyarakat,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus