Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Warga Suriah Serbu Istana dan Ambil Barang Mewah Keluarga Bashar Al Assad

Tumbangnya rezim Bashar Al Assad dirayakan dengan suka cita oleh warga Suriah. Mereka menjarah dan menyerbu istana.

9 Desember 2024 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Istana Kepresidenan Al-Rawda di Damaskus, Suriah, 8 Desember 2024. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Suriah yang berbaur dengan pasukan pemberontak menyerbu istana Presiden Bashar al Assad pada hari Minggu, 8 Desember 2024, setelah ia digulingkan secara tiba-tiba. Mereka berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain, berpose untuk difoto, dan beberapa mengambil perabotan atau ornamen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video yang diperoleh Reuters menunjukkan pemberontak Suriah memasuki Istana Kepresidenan Al-Rawda, saat anak-anak berlarian melewati ruang-ruang formal yang megah. Para pria menggeser koper besar melintasi lantai bermotif hiasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa pria berjalan keluar gedung sambil membawa kursi di pundak mereka. Di gudang, lemari-lemari telah diacak-acak dan benda-benda berserakan di lantai.

Video istana lain, Istana Muhajreen yang bergaya lama, memperlihatkan sekelompok pria dan wanita berjalan melintasi lantai marmer putih dan melewati serangkaian pintu kayu tinggi. Seorang pria membawa vas di tangannya, dan sebuah lemari besar berdiri kosong dengan pintunya terbuka sedikit. Lampu gantung tergantung di langit-langit.

Pemandangan itu mengingatkan pada jatuhnya rezim Saddam Hussein di Irak dua dekade lalu. Saat itu, warga Irak melihat kemewahan istananya yang luar biasa, di mana kamar mandinya dilengkapi dengan keran emas.

Pemberontak Suriah merebut kendali Damaskus pada hari Minggu. Presiden Bashar al Assad pun terpaksa melarikan diri dan mengakhiri kekuasaan keluarganya selama puluhan tahun. Suriah telah diguncang perang saudara lebih dari 13 tahun.

Video lain menunjukkan pemberontak melepaskan tembakan perayaan di gerbang masuk Istana Shaab Baru, sebuah kompleks luas di tepi barat Damaskus yang berada di puncak Gunung Mazzeh. "Tentara Islam (pemberontak) ada di istana presiden. Allah Maha Besar, kami telah menguasainya," kata salah seorang pemberontak. Kelompok itu kemudian memfilmkan perjalanan mereka melalui tanah kosong dan arsitektur istana yang monumental.

Di antara barang-barang milik Bashar al Ashad adalah deretan mobil mewah yang ditemukan di istana presiden. Ada Mercedes-Benz, dengan sejumlah SUV, sepeda motor, kendaraan segala medan (ATV), dan sebuah truk lapis baja. Semua kendaraan mewah itu dibawa pergi oleh pemberontak.

Warga Suriah juga terlihat mengambil pakaian, piring, dan barang apa pun yang dapat mereka temukan, termasuk tas belanja merek Louis Vuitton.

Dilansir dari India Today, dalam satu video, terdengar seorang pria berteriak bahwa semuanya sedang "Obral! Obral!"

"Saya datang untuk membalas dendam. Mereka menindas kami dengan cara yang luar biasa," kata Abu Omar dari kompleks tiga gedung enam lantai di lingkungan mewah al-Maliki.

"Saya datang untuk melihat tempat yang melarang kami masuk karena mereka ingin kami hidup dalam kemiskinan dan kekurangan," tutur seorang wanita kepada media.

Tepat sebelum pemberontak merebut Damaskus, Bashar al Assad telah meninggalkan kota itu. Selama berjam-jam, keberadaannya tidak diketahui.

Pada Minggu malam, media Rusia melaporkan bahwa Assad dan keluarganya berada di Moskow. Rusia telah memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan. Kesepakatan itu dibuat untuk memastikan keamanan pangkalan militer Rusia, menurut media pemerintah Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya mengklaim bahwa Assad telah meninggalkan Suriah. Bashar al Ashad kabarnya telah mengeluarkan perintah untuk transfer kekuasaan secara damai.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus