Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WNI Korban Online Scam di Myanmar Alami Penyiksaan dan Ancaman Penjualan Organ Tubuh

WNI yang menjadi korban online scam mendapatkan siksaan dan ancaman penjualan organ tubuh.

18 Maret 2025 | 14.14 WIB

Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menyambut kepulangan warga negara Indonesia (WNI) korban online scam dari Mywaddy, Myanmar, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa pagi, 18 Maret 2025. Dok. Kementerian Luar Negeri
Perbesar
Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menyambut kepulangan warga negara Indonesia (WNI) korban online scam dari Mywaddy, Myanmar, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa pagi, 18 Maret 2025. Dok. Kementerian Luar Negeri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan mengungkap sebanyak 554 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban online scam atau penipuan online di Myawaddy, Myanmar, mengalami kekerasan dari perusahaan yang mempekerjakan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi menuturkan bahwa para WNI itu bekerja di markas sindikat online scam dengan penuh tekanan. Jika target pekerjaan tidak tercapai, jelas Budi, para WNI ini akan disiksa dengan cara dipukul hingga disetrum aliran listrik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Bahkan diancam diambil organ tubuhnya manakala target yang diberikan oleh para kartel atau bandar ini tidak bisa terpenuhi," kata Budi Gunawan saat menggelar konferensi pers di Gedung VVIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa, 18 Maret 2025.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa paspor para WNI ini juga diambil oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Selain itu, para WNI juga dilarang berkomunikasi, termasuk dengan keluarga mereka.

Berdasarkan indikasi dan petunjuk yang didapatkan, Budi juga meyakini adanya dugaan penyanderaan dan jaringan mafia online scam yang masif dalam kasus ini. 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengkonfirmasi adanya eksploitasi dan penyiksaan terhadap WNI. Dia menyebut bahwa para WNI kerap dipaksa bekerja dengan waktu istirahat yang sangat sempit dan mengalami serangan fisik apabila bekerja tak sesuai target. 

Abdul juga bercerita bahwa dia sempat menemui korban yang mengalami kekerasan hingga cidera di bagian rahang dan lengan. 

Saat ditanya soal dugaan kasus penjualan organ tubuh, Kading belum bisa memastikan. "Sampai hari ini kami belum punya datanya," ucapnya. 

Sebanyak 400 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban online scam atau penipuan daring di Myawaddy, Myanmar, berhasil tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa, 18 Maret 2025.

Mereka diterbangkan dari Bandara Don Mueang Bangkok setelah proses screening kesehatan dan National Referral Mechanism di Mae Sot, Thailand. 

Pemulangan WNI dari Mywaddy ini juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, serta Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto. 

Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri, dari 400 WNI yang dievakuasi itu terdapat 313 laki-laki dan 87 perempuan. Sebanyak lima perempuan dalam kondisi hamil. Para WNI itu tiba dalam kondisi sehat. Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman, memimpin langsung pemulangan ke Jakarta.

Sebanyak 400 WNI itu berasal dari 21 provinsi. Mayoritas dari mereka berasal dari Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara.

Tim Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri beserta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok dan Yangon serta Hubinter Polri telah melakukan identifikasi, mengawal, dan membersamai mereka sejak dari Myawaddy hingga ke Tanah Air.

Adapun proses pemindahan WNI dari Myawaddy dibantu oleh koordinasi intensif dan dukungan penuh dari otoritas Thailand dan Myanmar.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus