Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yunani Tutup Semua Situs Wisata di Athena karena Gelombang Panas

Situs-situs arkeologi terkenal di Yunani seperti Acropolis, Agora Kuno dan Pemakaman Kerameikos akan ditutup sementara karena gelombang panas.

14 Juni 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Acropolis dan Parthenon terlihat diterangi dengan sistem pencahayaan baru di Athena, Yunani, 30 September 2020. Sistem pencahayaan baru di Acropolis dan Parthenon tersebut, yang menggunakan perlengkapan pencahayaan LED berdaya rendah, diluncurkan pada 30 September. Xinhua/Marios Lolos

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Yunani menutup lebih banyak lokasi wisata kuno di ibu kota Athena pada Kamis sore, 13 Juni 2024 sebab angin dari Afrika Utara mendorong suhu naik hingga 43 derajat Celcius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang-orang lanjut usia terlihat berlindung di tempat-tempat berpendingin udara, ketika gelombang panas pertama di musim panas berlangsung selama hari ketiga.

Semua situs arkeologi di Athena – termasuk Acropolis yang terkenal, Agora Kuno dan Pemakaman Kerameikos – akan ditutup antara tengah hari hingga pukul 17:00 waktu setempat karena perkiraan suhu yang sangat tinggi, kementerian kebudayaan Yunani mengumumkan.
 
“Mereka yang telah membeli tiket selama slot waktu tersebut dapat mengunjungi situs-situs arkeologi tersebut setelah dibuka kembali, antara pukul 17:00 dan 20:00 pada Kamis,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip kantor berita pemerintah Athens-Macedonian News Agency (AMNA).
 
Pemerintah Yunani juga menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi dari panas saat mengunjungi situs arkeologi, untuk menghindari masalah seperti sengatan panas atau kelelahan akibat panas.
 
Banyak sekolah dasar dan taman kanak-kanak di seluruh negeri ditutup untuk melindungi siswa dari panas. Para wisatawan Athena terlihat berhenti di air mancur minum untuk mendinginkan kepala dan leher mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penduduk setempat duduk di ruangan ber-AC yang disediakan oleh pemerintah kota, juga menggunakan kipas angin untuk menciptakan angin sepoi-sepoi.
 
Petugas pemadam kebakaran yang memadamkan beberapa kebakaran hutan pada hari Rabu mengambil sikap waspada karena angin kencang diperkirakan akan melanda beberapa wilayah negara tersebut.
 
Badan Meteorologi Nasional Yunani mengatakan cuaca yang lebih dingin akan mulai terjadi pada Jumat, dimulai dari bagian barat, tengah dan utara negara itu, sementara bagian utara juga mungkin akan mengalami hujan, badai dan angin kencang.
 
Yunani merupakan salah satu negara yang paling terkena dampak pemanasan global di Eropa, di mana kenaikan suhu memicu kebakaran mematikan dan hujan yang tidak menentu dalam beberapa tahun terakhir.
 
Athena, kota berpenduduk lima juta jiwa yang terletak di pesisir pantai yang dipenuhi blok apartemen dan diapit pegunungan, adalah salah satu kota terpanas di Eropa.
 
Para ilmuwan memperingatkan bahwa suhu musim panas di sana bisa meningkat rata-rata 2 derajat pada 2050. Wali Kota Athena Haris Doukas telah mencoba menciptakan suhu lebih sejuk dengan menanam 2.000 pohon.
 
“Tujuan pertama kami adalah menurunkan suhu median, suhu udara,” katanya kepada Reuters. “Ada daerah yang suhunya 15 atau 20 kali lebih tinggi di jalan semen atau jalan kota, dibandingkan dengan daerah yang teduh.”

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus